SUMEDANG - Kata lebaran tidak asing lagi bagi umat muslim. Lebaran yang dikenal juga dengan Idul Fitri merupakan hari kemenangan umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal tahun Hijriah. Lebaran dirayakan usai menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan. Lebaran juga banyak dimanfaatkan masyarakat untuk bersilaturahmi ke sanak saudara serta liburan bersama keluarga.
Mendengar kata liburan, tentunya hal itu sangat mengasyikkan dan menyenangkan bagi semua orang, diantaranya juga bagi pegawsi Aparatur Sipil Negara (ASN). Jarang, ASN memiliki waktu luang untuk berlibur bersama keluarga. Maka dari itu, cuti bersama lebaran yang berjumlah total 10 hari dimaanfatkan jajaran ASN dengan berlibur.
Salah satu tempat berlibur yang saat ini menjadi favorit masyarakat adalah Waduk Jatigede. Waduk yang berada di Kabupaten Sumedang tersebut merupakan obyek wisata baru yang banyak dikunjungi bukan hanya oleh masyarakat Sumedang, tetapi ada juga dari Jakarta, Bandung, Ciamis, Surabaya bahkan pengunjung dari Batam.
Waduk Jatigede resmi digenangi pada 31 Agustus 2015. Tempat itu menjadi awal Kabupaten Sumedang memiliki destinasi wisata baru. Potensi wisata Waduk Jatigede sangat strategis bahkan menjadi unggulan di kota tahu itu.
Betapa tidak, Waduk Jatigede dengan luas genangan 4.983 hektare, menjadi waduk terbesar di Indonesia bahkan se-Asia Tenggara setelah Waduk Jatiluhur di Kabupaten Purwakarta. Salah satu pemanfaatannya untuk tujuan pariwisata.
Terlepas dengan berbagai permasalahan dampak sosial Jatigede yang hingga kini belum tuntas, keberadaan Waduk Jatigede menjadi pemandangan alam yang menakjubkan. Niscaya, para wisatawan sangat tertarik untuk berkunjung ke objek wisata terbaru dan terkini di Kabupaten Sumedang tersebut.
Salah satu warga lokal pengelola waduk mengatakan, musim liburan lebaran kali ini pengunjung meningkat drastis. Dibanding tahun kemarin, tahun ini merupakan yang paling ramai. "Penuh sekali tahun ini, rata-rata pengunjung didominasi sama yang hobi mancing. Mereka sengaja bawa pancingan, ada juga yang cuma foto-foto, atau makan bakso. Parkir saja sampai penuh mobil-mobil pemudik," ujar Ateng, Selasa (27/06).
Selain itu, waduk yang menenggelamkan empat wilayah kecamatan itu menjadi keuntungan tersendiri bagi warga setempatMembludaknya pengunjung dimanfaatkan warga sekitar dengan memasang baliho dan spanduk penunjuk arah memasuki kawasan wisata serta mendirikan warung dan kios makanan dan minuman.
Yoyon Darsono, salah satu pengunjung dari Bandung yang merupakan pegawsi ASN juga berpendapat bahwa waduk Jatigede berpotensi baik untuk Kabupaten Sumedang Ia bercerita, sengaja mengajak keluarganya ke sini hanya untuk melihat dari dekat bagaimana perkembangan waduk dari segi volume air, apakah bertambah atau surut. Lalu, view disini sangat bagus untuk foto-foto.
"Saya kesini ketika awal-awal waduk diisi air, dulu masih sedikit airnya, sekarang sudah banyak yang tenggelam. Rumah makan favorit saya juga sudah tenggelam, tapi ternyata airnya surut sedikit karena tidak adanya hujan akhir-akhir ini," tutur Yoyon seraya berharap waduk Jatigede bisa menjadi icon Kabupaten Sumedang. (twi/ HUMAS MENPANRB).