Masyarakat sedang mengisi kuesioner di Semarang, Minggu (10/06).
SEMARANG - Warta Kota Semarang sepertinya sudah terbiasa dengan aplikasi Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!) untuk mengevaluasi pelayanan publik. Apalagi, dibawah kepemimpinan Walikota Hendrar Prihadi atau Hendi, Pemkot Semarang memiliki sistem pengaduan melalui laman laporhendi.go.id yang terintegrasi dengan LAPOR! milik pemerintah pusat.
Ignas (27), warga Ungaran, mengaku sudah beberapa kali melapor melalui laporhendi.go.id. Ia bercerita pernah mengadu soal lalu lintas yang tersendat karena ada truk yang mogok. "Begitu saya lapor, langsung ada jawaban. Gak lama kemudian, ada Polantas dan petugas Dishub yang mengatur lalu lintas sekaligus membantu supir truk itu," imbuh Ignas, saat ditemui di area sosialisasi #KenalLAPOR!saatmudik, di Semarang, Minggu (10/06).
Ia mengapresiasi gerak cepat pemerintah setelah adanya sistem pelaporan berbasis IT ini. Menurutnya, sudah saatnya seluruh jajaran pemerintah mempermudah masyarakat dalam memberikan masukan.
Dengan berkembangnya aplikasi pengaduan ini, ia berharap pelayanan pemerintah kepada masyarakat semakin maksimal. "Saya harap juga masyarakat terus aktif dalam memonitor masalah yang ada di lapangan," imbuhnya.
Senada dengan Ignas, Rita (36) warta Kota Semarang mengaku LAPOR! atau laporhendi adalah sarana yang efektif untuk menyalurkan keluhan warga kepada pimpinan daerahnya. Kepada tim dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) ia bercerita pernah mengadukan air PDAM yang mati selama dua Minggu.
Saat itu, ia melaporkan masalah PDAM melalui web laporhendi.go.id. Setelah melapor, ia langsung diberi penjelasan oleh PDAM perihal masalah air yang tidak bisa mengalir secara optimal. "Begitu kita lapor ke laporhendi, langsung ada balasan. Laporan kita langsung ditindaklanjuti sehari kemudian," ujarnya bercerita.
Untuk diketahui, laporhendi dan LAPOR! adalah aplikasi dengan server yang sama. Hanya saja, laporhendi dikelola khusus oleh Pemkot Semarang. Di kota yang memiliki julukan Venetie van Java ini, satu hari bisa menerima 30-35 laporan. Laporan terbanyak yang diterima Pemkot Semarang adalah mengenai pengairan, kemacetan, dan layanan administrasi masyarakat.
Pengembangan sistem laporan ini adalah bukti nyata keseriusan pemerintah untuk membenahi pelayanan kepada publik. Di masa libur panjang lebaran 2018 ini, masyarakat harus pro aktif dalam memberikan laporan guna meningkatkan kinerja dan kualitas penyelenggara pelayanan publik. (don/HUMAS MENPANRB)