Kamis, 11 Agustus 2022 | Jakarta
Assalaamualaikum Warahmatullahi Wabarkatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam kebajikan.
Yang saya hormati:
Kepala BKKBN beserta jajaran, serta Para Hadirin yang berbahagia.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Taala, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita dapat mengikuti Rapat Penelaahan (Reviu) Pelaksanaan Program dan Anggaran BKKBN Tahun Anggaran 2022. Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengajak Bapak/Ibu sekalian untuk berdiskusi tentang Peningkatan Akuntabilitas Pemanfaatan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting dalam Mewujudkan Result Oriented Government.
Hadirin yang saya hormati,
Perbaikan tata kelola pemerintahan pasca- gerakan reformasi 1998 difokuskan khususnya pada kualitas pengelolaan anggaran negara. Hal ini sebagaimana amanat UUD 1945 Pasal 23 ayat (1) yang berbunyi “Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung-jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
Untuk mengawal pelaksanaan amanat UUD 1945 tersebut, Pemerintah menetapkan paket undang-undang keuangan negara, yang terdiri dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Negara. Diantara hal mendasar yang menjadi amanat dalam ketiga Undang- Undang tersebut adalah perlu adanya upaya untuk menekan berbagai celah dan potensi tindakan koruptif dalam penggunaan anggaran negara serta memastikan penggunaannya mampu menciptakan kesejahteraan dan kemaslahatan bagi masyarakat. Oleh karenanya, salah satu asas yang menjadi dasar pengelolaan keuangan negara adalah asas akuntabilitas atau pertangung- jawaban penggunaan keuangan negara yang berorientasi pada hasil.
Bentuk pengejawantahan dari asas akuntabilitas berorientasi pada hasil dalam penggunaan anggaran negara adalah dengan memastikan setiap rupiah anggaran yang digunakan untuk membiayai aktivitas pemerintahan harus dapat dipertanggung- jawabkan hasilnya serta ketepatan penggunaannya. Tidak boleh ada anggaran yang digunakan untuk membiayai program, kegiatan, maupun aktivitas pemerintah yang tidak berdampak apapun bagi masyarakat.
Implementasi dari asas akuntabilitas ini menjadi sangat penting, khususnya dalam situasi pemulihan kondisi negara pasca-pandemi COVID- 19, yang memerlukan banyak pembiayaan untuk berbagai program percepatan pemulihan ekonomi nasional. Sumber keuangan negara yang terbatas dibandingkan dengan kebutuhan pembiayaan program percepatan pemulihan menuntut pemerintah untuk lebih jeli dan cermat dalam memilih kegiatan-kegiatan prioritas, yang memiliki efek ungkit yang signifikan pada sektor atau aspek lainnya. Oleh karena itu, pendekatannya tidak lagi boleh money follow function, tetapi harus money follow program, dan program harus follow impact/result. Anggaran tidak boleh hanya sekedar dialokasikan secara merata kepada setiap struktur atau fungsi organisasi, tetapi harus dialokasikan secara proporsional untuk membiayai program-program yang dianggap berdampak signifikan terhadap pencapaian dampak atau hasil.
Hadirin yang saya hormati,
Di antara beberapa program prioritas nasional yang ditetapkan oleh Bapak Presiden, penurunan stunting adalah salah satu program yang paling penting, karena terkait dengan pembangunan manusia Indonesia yang lebih berdaya saing di masa depan. Visi Indonesia Emas 2045 akan dapat tercapai apabila SDM Indonesia unggul dan siap mengisi berbagai momen kompetisi global dengan negara lainnya di dunia. Atas dasar hal tersebut, saya menganggap langkah BKKBN untuk mengawal akuntabilitas Program Bangga Kencana dan akselerasi penurunan stunting ini adalah langkah yang strategis dan tepat.
Untuk memastikan program ini berdampak dan penggunaan anggarannya akuntabel, maka setidaknya terdapat lima hal konkret yang perlu dikawal betul oleh Bapak Kepala BKKBN beserta seluruh jajaran.
Pertama, memastikan indikator keberhasilan program penurunan stunting ini harus tepat dan menggambarkan hasil. Jangan lagi hanya menggunakan indikator “Jumlah masyarakat yang mendapatkan intervensi program ini”, tetapi gunakanlah indikator keberhasilan yang lebih menggambarkan dampak, seperti “Prevalensi balita stunting atau persentase masyarakat penerima manfaat yang telah meningkat kualitas gizinya”.
Kedua, pastikan target masyarakat yang menjadi penerima manfaat sudah ditetapkan secara tepat, berdasarkan data empiris yang didapat oleh Tim. Ketepatan data ini sangat ditentukan oleh kualitas pengelolaan data yang dilakukan oleh Tim BKKBN.
Ketiga, pastikan tercipta collaborative working dalam pelaksanaan program ini. Sebagaimana kita ketahui, bahwa penurunan stunting ini tidak dapat dilakukan sendirian oleh BKKBN, karena bersinggungan dengan tugas dan fungsi beberapa instansi lain, seperti Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah. Oleh karenanya, mekanisme kerja kolaboratif ini perlu dipikirkan sejak Bapak dan jajaran mendesain program ini. Jangan sampai program ini menjadi program yang ternyata juga dilakukan oleh Kementerian Kesehatan. Pastikan adanya consolidated action dan consolidated target antara BKKBN dan instansi lainnya.
Keempat, pastikan rincian kegiatan dari program ini betul-betul tepat. Alokasi anggaran terbesar harus dipastikan pemanfaatannya untuk kegiatan utama, bukan kegiatan pendukung. Jangan sampai biaya administrasi dan pendukung lebih besar daripada biaya yang secara langsung diberikan kepada masyarakat penerima manfaat.
Kelima, pastikan Bapak dan seluruh jajaran pimpinan memantau secara aktif keberhasilan dari program ini. Saya yakin apabila Bapak dan seluruh pimpinan terlibat aktif dalam mengawal dampak dari program ini, program ini akan lebih efektif.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga upaya yang kita lakukan ini dapat secara konsisten kita pertahankan dan tingkatkan, sehingga dapat menghasilkan manfaat yang nyata bagi pembangunan bangsa dan negara. Terima kasih.
Wassaalammualaikum arahmatullahi wabarakatuh
PLT. MENTERI PANRB
MOH. MAHFUD MD