Inovasi Bela Kaca (Bebas Malaria Kampung Bercahaya) dalam Upaya Percepatan Bebas Malaria – Pemerintah Kabupaten Fakfak
Inovasi Tanda Aman Calon Pengantin (Tancap Nikah) Menuju Generasi Unggul – Kota Gorontalo
Inovasi Siswa Bebas Asap Rokok (Si Baso) – Kota Makassar
Inovasi Berdaya Srikandi oleh Srikandi – Kota Parepare
Inovasi Bendera Saskia (Satu Bendera Satu Sasaran Kesehatan Ibu dan Anak) – Kabupaten Bantaeng
Inovasi Pendekar Togammara (Pemberdayaan Kader Kelompok Tanaman Obat Keluarga Masyarakat Malewang Sejahtera) – Kabupaten Takalar
Inovasi Posyandu Prakonsepsi – Kabupaten Banggai
Inovasi Rumah Sakitku Rumah Keduaku – Provinsi Kalimantan Barat
Inovasi Simpun (Sinde Muhun Uras Dinun) – Kabupaten Kapuas
Foto: clr/HUMAS MENPANRB
Tahapan presentasi dan wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020 memasuki hari terakhir di pekan ketiganya. Sebanyak sembilan inovasi dipresentasikan di hadapan Tim Panel Independen (TPI), Kamis (16/07).
Pada sesi pertama, Pemerintah Kabupaten Fakfak mempresentasikan inovasi Bela Kaca (Bebas Malaria Kampung Bercahaya) dalam Upaya Percepatan Bebas Malaria. Kemudian inovasi Tanda Aman Calon Pengantin (Tancap Nikah) Menuju Generasi Unggul dari Kota Gorontalo. Dilanjutkan presentasi inovasi Siswa Bebas Asap Rokok (Si Baso) dari Kota Makassar dan inovasi Berdaya Srikandi oleh Srikandi dari Kota Parepare.
Presentasi dilanjutkan Pemerintah Kabupaten Bantaeng dengan inovasi Bendera Saskia (Satu Bendera Satu Sasaran Kesehatan Ibu dan Anak). Disusul inovasi Pendekar Togammara (Pemberdayaan Kader Kelompok Tanaman Obat Keluarga Masyarakat Malewang Sejahtera) dari Kabupaten Takalar.
Sebanyak tiga inovasi dipresentasikan pada sesi kedua. Pertama, inovasi Posyandu Prakonsepsi dari Kabupaten Banggai. Kedua, inovasi Rumah Sakitku Rumah Keduaku dari Provinsi Kalimantan Barat. Ketiga, Simpun (Sinde Muhun Uras Dinun) dari Kabupaten Kapuas menjadi inovasi terakhir yang dipresentasikan dalam KIPP 2020.