1. Si Bina Cantik Bingits – Provinsi Jawa Tengah
2. Sapu Kuwat-Sila KIA – Kota Surakarta
3. Rumah Kedelai Grobogan – Kabupaten Grobogan
4. Rat Hunter – Kabupaten Grobogan
5. Si Bulan – Kota Magelang
6. Gerbek Melati – Kota Salatiga
7. Sanpiisan – Kota Semarang
8. e-Kelurahan – Kota Tegal
9. Aja Magiz – Kabupaten Banjarnegara
Foto: nan/rum/HUMAS MENPANRB
Sembilan inovator dari wilayah Jawa Tengah unjuk kebolehan pada tahap Presentasi dan Wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2021 hari ke-7, Selasa (06/07). Pemprov Jawa Tengah mengawali tahap ini dengan inovasi Si Bina Cantik Bingits. Inovasi yang diciptakan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo itu merupakan singkatan dari Sistem Bridging SIM RSMS, BPJS, dan INA-CBG’s Menuju Akuntabilitas, Transparansi, dan Efisiensi Pelayanan Kesehatan JKN Secara Paripurna Jamin Bisa Langsung Dilayani Cepat dan Klaim BPJS Akurat. Presentasi dilanjutkan oleh Pemkot Surakarta yang membawakan inovasi Sapu Kuwat – Sila KIA (Pengembangan Si-Rela dan KIA). Selanjutnya adalah Pemkab Grobogan yang mempresentasikan dua inovasi, yakni Rumah Kedelai Grobogan dan Rat Hunter.
Inovasi selanjutnya yang ditampilkan adalah Aksi Ibu Pulang Bawa Akta Kelahiran atau Si Bulan yang diciptakan oleh Pemkot Magelang. Berikutnya, Pemkot Salatiga menutup sesi pertama, dengan inovasi Gerakan Bersama Kita Mencegah, Menanggulangi, dan Mengobati (Gerbek Melati) Penyakit Tidak Menular, di wilayah Puskesmas Mangunsari.
Sesi kedua dibuka oleh Pemkot Semarang yang mempresentasikan inovasi Sanpiisan, atau Sayangi Dampingi Ibu Anak Kota Semarang. Dilanjutkan dengan Pemkot Tegal dengan inovasinya yang diberi nama e-Kelurahan, yakni layanan kelurahan berbasis tanda tangan elektronik. Hari ini ditutup dengan inovasi Aksi Jitu Atas Masalah Gizi atau Aja Magiz, yang diprakarsai oleh Pemkab Banjarnegara.