Setiap negara memiliki perilaku, pemikiran, dan tradisi yang berbeda-beda dalam banyak hal, termasuk dalam cara merayakan Hari Raya Lebaran. Seperti yang kita tahu, di Indonesia, Lebaran disambut dengan meriah. Perayaan yang dilakukan umumnya adalah orang yang berbondong-bondong mudik, berkumpul bersama keluarga, dan bagi-bagi Tunjangan Hari Raya (THR).
Selain itu, pada masa bahagia tersebut, maka kita akan sangat sering melihat ketupat. Baik dalam bentuk makanan ataupun hanya pajangan saja, karena memang Lebaran sangat identik dengan ketupat. Makanan lain seperti rendang, opor ayam, dan kolang-kaling turut memeriahkan acara santap makan bersama keluarga tercinta pada hari tersebut. Ini adalah tradisi Lebaran yang terjadi di Indonesia, lalu bagaimana ya dengan tradisi di negara lain?
Berikut ini adalah 10 tradisi unik yang dilakukan pada saat lebaran di berbagai negara lain. Malaysia Negara tetangga terdekat kita ini memiliki tradisi merayakan Lebaran yang cukup mirip dengan Indonesia. Makanan yang pasti ada saat Lebaran adalah ketupat dan rendang, hampir sama saja dengan apa yang dilakukan orang Indonesia.
Jalinan silaturahmi dilakukan antara sanak saudara, di mana yang lebih muda memberikan hormat kepada yang lebih tua dan yang sudah bekerja atau sudah berpenghasilan bisa memberikan hadiah berbentuk uang kepada mereka. Pada saat Lebaran, mereka akan melakukan Shalat Ied, menyantap makanan bersama keluarga, dan setelah itu barulah mereka pergi berziarah ke makam sanak keluarganya.
Arab Saudi
Orang di Arab Saudi biasanya merayakan Hari Raya Lebaran dengan mengadakan pertunjukkan seni seperti pagelaran teater, pembacaan puisi, parade musik dan tari, dan masih banyak pertunjukkan seni lainnya. Hal ini dilakukan untuk memeriahkan hari yang sudah ditunggu-tunggu selama setahun itu.
Selain itu, biasanya mereka akan menghiasi rumah mereka dengan hiasan khas Lebaran. Perayaan Lebaran selalu dimulai dengan Shalat Ied, lalu makan bersama keluarga, setelah itu barulah mereka pergi untuk mengunjungi dan bersilaturahmi dengan sanak saudara serta tetangga. Makanan khas Lebaran yang pasti selalu ada setiap Lebaran adalah daging domba yang dicampur dengan nasi ditambah dengan sayuran tradisional. Mau mencoba makanannya?
Turki
Di Turki, Hari Raya Idul Fitri disebut dengan kata “Bayram”. Pada perayaan tersebut, orang-orang akan mengenakan pakaian khas yang dinamakan Bayramlik. Mereka merayakannya dengan sambal memberikan salam satu sama lain yang berbunyi, “Bayraminiz Kutlu Olsun”, “Mutlu Bayramlar”, atau “Bayraminiz Mubarek Olsun”.
Ketiga salam itu bunyinya hampir sama, yaitu selamat merayakan Hari Raya Bayram. Sama dengan Indonesia, yang lebih muda akan memberikan hormat kepada yang lebih tua dengan cara mencium tangan atau bersujud di hadapan mereka. Lalu mereka juga akan berkeliling dari rumah ke rumah untuk memberikan salam Bayram dan doa.
Sebagai balasannya, mereka akan diberikan hadiah berupa coklat, permen, uang koin, atau makanan tradisional Turki seperti Lokum dan Baklava. Namun ada satu hal yang unik pada perayaan Lebaran di Turki. Hanya kaum pria saja yang akan pergi ke masjid untuk melakukan Shalat Ied sedangkan kaum perempuan hanya berdiam di rumah.
Tiongkok
Di Tiongkok, perayaan Hari Raya Idul Fitri yang paling terasa adalah di daerah Xinjiang dan Yunnan. Ya, karena di kedua wilayah ini dihuni oleh masyarakat yang mayoritasnya beragama Islam. Seperti biasa, setelah Shalat Ied, umat Muslim di China akan bersilaturahmi dan makan bersama dengan keluarga dan tetangga terdekat.
Seusai bersilaturahmi, maka mereka akan mengunjungi makam leluhur atau makam tokoh Muslim setempat untuk berziarah dan membersihkan sambal membacakan doa kepada mereka. Doa tersebut juga ditujukan untuk umat Muslim yang meninggal pada masa pemerintahan Dinasti Qing dan Revolusi Kebudayaan.
Pada hari raya ini, mereka akan mengenakan baju khas Lebaran, yaitu bagi kaum pria akan mengenakan jas yang khas dan kopiah berwarna putih, sedangkan kaum wanita akan menggunakan baju hangat dan kerudung.
Australia
Masyarakat beragama Islam di Australia memang tergolong kaum minoritas, namun mereka bebas dalam melakukan perayaan pada Hari Raya Lebaran tersebut. Banyak perusahaan yang memberikan hari libur kepada karyawannya yang menganut agama Islam agar bisa beribadah dan berkumpul dengan sanak keluarganya.
Tak hanya itu, Lebaran di Australia akan dimeriahkan dengan festival multi kultur yang tidak hanya melibatkan umat Muslim, tapi juga kaum agama lain untuk ikut serta memeriahkan acara tersebut. Acara tersebut terbuka untuk umum, bahkan pejabat sekalipun mau datang ke festival tersebut. Itulah indahnya perbedaan.
Nigeria
Seperti yang sudah diketahui, masyarakat di Nigeria mayoritas terdiri dari kaum beragama Islam dan Kristen. Meskipun berbeda, kedua kaum ini hidup berdampingan dengan damai karena saling menghormati satu sama lain. Oleh karena itu, pada saat perayaan Lebaran, banyak juga umat Kristen yang turut membantu berpartisipasi dalam acara tersebut.
Di Nigeria, Idul Fitri dikenal dengan nama “Sallah Kecil”. Pada hari itu, mereka akan saling mengucapkan salam satu sama lain yang berbunyi, “Barka Da Sallah” artinya adalah Salam Sejahtera di Hari Raya.
Suriname
Negara yang satu ini memiliki kedekatan tersendiri dengan Indonesia karena sebagian penduduk asli Suriname adalah orang yang berasal dari suku Jawa. Kenapa bisa begitu? Hal ini terjadi karena pada zaman penjajahan Belanda dahulu, banyak orang bersuku Jawa yang dikirim ke sana untuk menjadi kuli kontrak. Ada satu hal yang unik tentang Hari Raya Lebaran di Suriname.
Penanggalan Hari Raya Idul Fitri di Negara ini dilakukan dengan cara perhitungan sendiri yang didasarkan pada perhitungan ala primbon, peninggalan nenek moyang dari Jawa sejak ratusan tahun lalu.
India
Pada saat Idul Fitri tiba, masyarakat Muslim di India akan melakukan Shalat Ied di Masjid yang menjadi pusat berkumpul pada Idul Fitri di New Delhi. Mereka akan melakukan Shalat Ied bersama-sama dan setelah itu barulah mereka berbincang-bincang sambil memakan hidangan makanan khas Lebaran daerah tersebut.
Berbeda dengan Indonesia yang makanan khasnya terdiri dari ketupat dan pelengkap lainnya, India memiliki makanan khas yang bernama Siwaiyaan. Siwaiyaan adalah campuran bihun manis yang disajikan dengan susu dan buah-buahan kering. Ini adalah makanan yang wajib ada pada saat Lebaran di India.
Mesir
Sama dengan tradisi merayakan Lebaran di negara-negara lain, Mesir juga merayakannya dengan bersilaturahmi. Namun bedanya, di Mesir, mereka hanya melakukan silaturahmi dengan keluarga saja, tidak dengan tetangga di sekitar tempat tinggal mereka. Biasanya mereka akan berkumpul bersama keluarganya di taman sambil memakan hidangan khas Lebaran di Mesir, yaitu Ranja, makanan yang terbuat dari ikan asin dan acar.
Amerika Serikat
Di Amerika Serikat yang mayoritas penduduknya beragama non-Muslim pun, perayaan Hari Raya Idul Fitri tetap meriah. Biasanya mereka akan merayakannya dengan khusuk dan saling memberi kabar satu sama lain tentang datangnya hari bahagia tersebut melalui internet serta telepon.
Untuk umat Islam di Amerika Serikat, Shalat Ied adalah hal yang paling penting dalam Idul Fitri. Mereka akan berdoa memohon ampun dan mendapatkan nasehat untuk saling memaafkan dan hidup berdamai dengan orang lain. Setelah Shalat usai dijalankan, mereka biasanya akan saling berpelukan dan menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri. Pakaian yang mereka gunakan sangat bervariatif, mengingat kebanyakan umat Muslim yang ada di negara ini adalah imigran, jadi mereka menggunakan pakaian khas daerahnya masing-masing. (swd/dikutif dari berbagai sumber).