Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas saat meninjau TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat) Center di Kab. Klungkung, Bali, Kamis (29/12).
KLUNGKUNG – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengapresiasi upaya pemerintah Kabupaten Klungkung dalam penanganan sampah, melalui terobosan Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Inovasi yang telah meraih berbagai penghargaan ini, memberi dampak luas kepada masyarakat khususnya pada pengetasan kemiskinan dengan menyerap tenaga kerja yang berasal dari kepala keluarga miskin, korban pengakhiran hubungan kerja, dan disabilitas, dan dipekerjakan pada TOSS Center.
Apresiasi tersebut disampaikannya dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Klungkung saat meninjau TOSS Center, Kamis (29/12). “Salah satu wilayah yang perlu diacungi jempol adalah Kabupaten Klungkung, yang sangat inovatif dalam pengelolaan sampahnya dengan mengatasi permasalahan dari hulu hingga hilir,” ujarnya.
Pengembangan inovasi tersebut menjadi salah satu upaya dalam mengakselerasi fokus Reformasi Birokrasi (RB) Tematik yakni pengentasakan kemiskinan. Sebagai informasi, dukungan RB tematik pada pengentasan kemiskinan adalah RB mengintervensi dan memperbaiki aspek tata kelola pengentasan kemiskinan melalui perbaikan proses bisnis, perbaikan data, perbaikan regulasi/kebijakan reformulasi program/kegiatan sehingga lebih tepat sasaran, penyediaan dukungan IT, dan lain-lain.
Inovasi yang berkelanjutan dan berdampak luas ini, juga memberi banyak manfaat. Seperti, mengurangi pembelian pupuk untuk pemeliharaan taman kota, gedung kantor, sekolah dan desa, serta mengurangi potensi pencemaran sampah plastik dan mampu menjaga kelestarian lingkungan hidup yang mendukung pariwisata.
Sejak inovasi tersebut diterapkan, terdapat peningkatan jumlah sampah anorganik terdaur ulang menjadi sebanyak 34.403 kilogram senilai kurang lebih 23 juta rupiah, dalam waktu delapan bulan. Uang tersebut kemudian dipergunakan untuk membeli sembako bagi tenaga kerja TOSS.
Anas menjelaskan, inovasi TOSS lahir dari peliknya masalah sampah, dimana produksi sampah terus naik namun kapasitas TPA sudah overload. Selain itu masyarakat belum memilah sampah dari sumbernya dan peningkatan sampah yang terjadi karena perkembangan pariwisata.
Berbagai dampak yang dihasilkan terobosan itu, mengantarkan TOSS menjadi salah satu Top 40 tahun 2018 pada ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang diselenggarakan oleh Kementerian PANRB. Atas prestasi tersebut, Kabupaten Klungkung berhak memperoleh Dana Insentif Daerah (DID) Tahun 2019 sebesar 4,5 miliar rupiah. Disampaikan, kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk membangun gedung besar TOSS Center agar penanganan sampah dapat dilakukan dari hulu hingga hilir.
Untuk diketahui, inovasi TOSS juga kembali berpartisipasi pada KIPP 2022, dan meraih predikat 5 Pemenang Outstanding Achievement of Public Service Innovation 2022 atau OAPSI. Capaian tersebut mendapat penghargaan dari Kementerian PANRB pada 6 Desember 2022 lalu.
“Izinkan saya untuk mengucapkan selamat kepada Kabupaten Klungkung atas prestasinya dalam meraih predikat sebagai 5 Outstanding Achievement of Public Service Innovation 2022,” tuturnya.
Tak hanya dari dalam negeri, prestasi Kabupaten Klungkung dalam pengelolaan sampah juga mendapat apresiasi dari Pemerintah Jepang. Dikatakan, perwakilan dari Negeri Sakura ini mengunjungi TOSS Center dan mengagumi sistem pemilahan sampah dan pembuatan pupuk ozaki.
Mantan Kepala LKPP ini berharap praktik baik dari inovasi tersebut tidak hanya di Klungkung saja. Kementerian PANRB sangat mendukung proses penyebarluasan atau replikasi dari inovasi TOSS Center.
“Saya harap Bapak Bupati dapat mendorong jajarannya dalam penyebarluasan inovasi ini agar manfaat dapat dilaksanakan di wilayah lain,” pungkasnya. (HUMAS MENPANRB)