Pin It
ANRI-2
 
BANDUNG – Menteri PANRB Azwar Abubakar mengatakan, dengan adanya arsip digital, segala bentuk dokumen sebagai arsip dapat tersimpan dengan aman, baik keberadaan maupun keasliannya. Dengan demikian catatan sejarah dapat dipelajari oleh generasi mendatang.
 
Hal itu dikatakan Menteri ketika membuka Seminar Internasional tentang Manajemen Penanggulangan Bencana terhadap Arsip di Era Digital di Bandung,  Jumat (27/09).  Dia berharap, arsip digital ini dapat mencegah kasus seperti yang terjadi di Aceh saat bencana Tsunami tahun 2004. “Bencana tsunami di Aceh beberapa tahun lalu, bukan hanya menghancurkan bangunan infrastruktur, namun juga melenyapkan dokumen-dokumen penting,” ujarnya.
 
Hadir dalam seminar internasional tersebut, mantan Kepala ANRI, M. Asichin dan Djoko Susilo, dan Kepala Perpustakaan Nasional Jawa Barat, serta pejabat di lingkungan ANRI, serta 200 peserta. Merwka berasal dari negara-negara anggota Asosiasi Lembaga Kearsipan Asia Tenggara atau South East Asian Branch of International Council on Archives (SARBICA)., seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Vietnam, dan Indonesia sebagai tuan rumah. Selain itu, China dan Jepang juga hadir sebagai peninjau.
 
Selain menyelenggarakan seminar internasional tersebut, ANRI juga meluncurkan situs web sejarah nusantara yang menyediakan akses kepada masyarakat tentang arsip di abad ke-17 dan 18 semasa kolonial Belanda dan VOC yang tersimpan di ANRI. Produk ini merupakan buahkerjasama dengan CORTS Foundation.
 
Seminar internasional yang bertemakan Manajemen Penanggulangan Bencana terhadap Arsip di Era Digital  bertujuan untuk menyusun naskah rekomendasi dan kesepakatan dalam rangka penyusunan kebijakan, metode dan tehnik penanggulangan bencana terhadap arsip, serta mempererat kerjasama antar negara-negara anggota SARBICA. (ian/HUMAS MENPANRB)