MERAK - Arus mudik di Pelabuhan Merak memang belum tampak adanya lonjakan sampai Jumat siang (02/08). Namun pihak PT. Angkutan Sungai , Danau, dan Penyeberangan (ASDP) cabang Merak telah melakukan antisipasi dengan sejumlah langkah.
Asisten Manajer Humas ASDP Cabang Merak Mario S Utomo mengatakan, lonjakan arus mudik diperkirakan terjadi mulai malam ini. "Namun kami telah melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik tersebut," ujarnya dalam percakapan dengan wartawan di Merak, Jumat (02/08).
Dikatakan, ada beberapa hal yang dilakukan. Antara lain, menambah jumlah loket dari 6 menjadi 10 loket. Selain itu, jalur penumpang dari pintu keluar dialihkan menjadi pintu masuk, sehingga tidak terjadi penumpukan di loket.
Mario juga mengatakan, pihaknya telah memperluas areal parkir seluas 1 hektar, yang mampu menampung kendaraan hingga 500 unit. "Hal itu diharapkan bisa mengurangi kemacetan sekitar 1 kilometer," imbuhnya.
Selain itu, ASDP Merak telah memasang radar di tol Cikupa untuk memantau arus lalu lintas di jalan tol yang akan masuk ke Pelabuhan Merak. "Dengan terpantaunya arus lalu lintas tersebut, kami dapat memperkirakan kendaraan yang lewat tol Cikupa, sehingga selanjutnya kita dapat mengambil langkah-langkah antisipatif," tambahnya.
Pelabuhan Merak memang merupakan jembatan antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Pada hari biasa arus penumpang mencapai 25.000 orang, sedangkan pada arus mudik lebaran seperti saat ini mengalami lonjakan yang luar biasa sampai sebesar 100.000 orang. Untuk motor pada hari biasa mencapai 700 unit, sedangkan pada hari puncaknya bisa mencapai 20.000 unit. Selain itu, mobil yang biasanya sejumlah 1.700 unit, pada arus mudik bisa mencapai 10.000 unit.
Saat ini, lanjut Mario, ASDP Cabang Merak mengoperasikan 28 unit kapal ro-ro dan termasuk beberapa kapal ukuran lebih besar. Waktu bongkar muat juga dipercepat menjadi maksimal 50 menit. Dengan demikian, 28 unit kapal tersebut ditargetkan bisa mencapai 120 trip. Sehingga diharapkan dapat memperlancar perjalanan pemudik dari Jawa ke Sumatera. "Kami merasa berdosa kalau para pemudik tidak bisa sampai di tempat tujuan sebelum idul fitri". (TIM LIPMUDYANLIK)