BANDUNG – Dalam kondisi persaingan dunia saat ini, pembangunan SDM yang tangguh dan profesional harus menjadi prioritas. Pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi fokus Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Hal ini berguna untuk membentuk ASN yang memiliki daya saing tinggi serta meningkatkan profesionalisme.
ASN harus mampu menunjukkan diri sebagai SDM yang smart (pintar). “ASN adalah pengelola negara, tugasnya sebagai penyelenggara dan mengatur pemerintah, jadi harus lebih pintar dari para pengusaha. Kalau tidak pintar, nanti ASN yang diatur pengusaha,” ujar Menteri PANRB Asman Abnur saat memberikan ceramah umum di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara (STIA LAN) di Bandung, Senin (13/03).
Hal ini patut menjadi perhatian, karena pengembangan kompetensi ASN juga untuk membentuk para pemimpin perubahan mendukung reformasi birokrasi dalam mewujudkan good and clean governance. Reformasi birokrasi dipandang sebagai faktor pengungkit penting dalam pembangunan suatu bangsa. Bahkan bagi negara-negara yang telah maju sekalipun, reformasi birokrasi merupakan proses yang tidak berhenti dan dilakukan secara berkesinambungan.
Masyarakat memandang bahwa reformasi birokrasi masih belum berhasil melakukan perubahan yang komprehensif dan signifikan. “Manajemen SDM aparatur belum dilaksanakan secara optimal untuk meningkatkan profesionalisme, kinerja pegawai, dan organisasi,” ujar Menteri Asman.
Profesionalitas dan kinerja ASN selama ini belum sepenuhnya terwujud, karena sistem merit belum dijalankan secara konsisten. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan sistem merit secara nasional diperlukan sinergi dan sinkronisasi pada pemerintah. Kementerian PANRB memiliki peran sebagai perumus kebijakan manajemen ASN, Lembaga Administrasi Negara yang berperan meneliti, mengkaji, dan melakukan inovasi Manajemen ASN sesuai dengan kebutuhan kebijakan. Sementara BKN yang berperan melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Manajemen ASN, dan KASN yang berperan menjamin terwujudnya sistem merit dalam kebijakan dan Manajemen ASN.
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kebijakan tersebut, Menteri Asman berharap mendapatkan sumbangan pemikiran dari berbagai elemen bangsa. "Segenap civitas akademika STIA LAN untuk dapat memberikan sumbangan pemikiran guna menyempurnakan sistem manajemen ASN, termasuk sistem merit," imbuhnya. (rr/arl/HUMAS MENPANRB)