BANYUWANGI – Kota Banjar Baru segera mengikuti jejak Kabupaten Banyuwangi yang telah melaksanakan pelayanan akta kelahiran secara online, ‘lahir procot, pulang bawa akta’. Layanan yang diberikan secara gratis bagi ibu yang melahirkan ini sangat membantu terciptanya tertib administrasi kependudukan, sekaligus mendorong masyarakat, khususnya ibu-ibu melakukan pemeliharaan kehamilan.
Walikota Banjarbaru Ruzaidin Noor mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan belajar untuk meniru langkah yang telah dilakukan oleh Kabupaten Banyuwangi. “Kami akan meniru pelayanan seperti di Banyuwangi. Inovasi pelayanan akta kelahiran ini sangat menarik, kami akan mencobanya. Saya yakin bisa, karena wilayah Banjarbaru tidak seluas Banyuwangi”, ujarnya di sela-sela acara pencanangan pelayanan online akta kelahiran oleh Wakil Menteri PANRB Eko Prasojo di Banyuwangi, Sabtu pekan lalu.
Dikatakan, Banjarbaru terdiri dari 5 kecamatan dan 20 kelurahan. Jarak terjauh paling jauh hanya 30 menit dari pusat kota. Saat ini, pelayanan publik di kota itu juuga sudah berbasis teknologi infomasi, khususnya yang dilakukan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu. Unit pelayanan ini telah memberikan 54 pelayanan perijinan. “Namun untuk pelayanan di bidang lain masih bersifat manual. Kami sudah mengupayakan agar pelayanan dapat mengarah ke IT dalam waktu dekat ini,” imbuhnya.
Ruzaidin Noor menambahkan, Kota Banjarbaru dalam waktu dekat juga akan mengeksekusi sebagian pelayanan dasar yang kini ditangani BPPT ke Kecamatan yang disebut Pelayanan Terpadu Kecamatan (PATEN). “Kami akan launching pada awal Desember 2013,” ucapnya. (bby/HUMAS MENPANRB).