Pin It

20191115 Benchmarking pada COI Denmark 4

Innovation Consultant dari Center of Offentlig Innovation (COI) Charlotte Niss saat menerima kunjungan benchmarking Kementerian PANRB yang dipimpin Deputi bidang Pelayanan Publik Diah Natalisa ke COI Denmark, di Kopenhagen, Denmark, Jumat (15/11).

 

DENMARK - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) melalui Kedeputian bidang Pelayanan Publik, melakukan benchmarking pada Center of Offentlig Innovation (COI) Denmark. COI merupakan pusat pengembangan strategi inovasi pelayanan publik yang bekerja untuk seluruh sektor publik Denmark.

Kunjungan delegasi dipimpin oleh Deputi bidang Pelayanan Publik Diah Natalisa, pada Jumat (15/11) lalu. Dari kunjungannya, Kementerian PANRB belajar bahwa COI memiliki tujuan untuk membangun sektor publik di negara Denmark agar menjadi lebih efisien dan berkualitas tinggi melalui inovasi.

Diah menyampaikan bahwa ada banyak hal yang dipelajari dari kunjungan kerjanya kali ini, khususnya Spreading Innovation dan Innovation Barometer. "Saat ini Indonesia sedang memulai program serupa melalui replikasi inovasi dan scaling up inovasi pelayanan publik. Dengan mengimplementasikan tools yang telah teruji secara internasional, maka akan memudahkan proses pengembangan inovasi yang sudah ada," ungkap Diah, dalam kunjungan yang diterima oleh Innovation Consultant dari COI, Charlotte Niss.

Untuk mencapai pelayanan publik yang optimal, COI melakukan beberapa langkah strategis. Pertama, adalah mengembangkan serta mengomunikasikan pengetahuan dengan tools yang dapat diimplementasikan pada sektor publik dan dimanfaatkan oleh pembuat keputusan dan peneliti. Kedua, COI berpartisipasi dalam berbagai forum nasional.

Langkah ketiga, adalah dengan membangun kemitraan dan jaringan dengan sektor publik, swasta, masyarakat, relawan, dan ilmuwan. Kemudian yang terakhir adalah membangun dan berpartisipasi dalam debat tentang kerangka kerja untuk inovasi sektor publik.

COI Denmark merupakan salah satu inovasi yang menjadi case study OECD dengan inovasi yang berjudul Spreading Innovation. Inovasi ini bertujuan untuk memudahkan proses replikasi inovasi pada sektor publik. Inovasi Spreading Innovation berupa tools untuk memfasilitasi replikasi inovasi dari unit yang ditiru (giver) ke instansi peniru inovasi (receiver), mulai dari tahap identifikasi kebutuhan, adaptasi, hingga implementasi.

 

20191115 Benchmarking pada COI Denmark 3

 

Selain Spreading Innovation, COI juga memiliki beberapa program lain untuk pengembangan inovasi, yaitu Innovation Barometer, Evaluating Innovation, dan National Innovation Internship. Innovation Barometer merupakan kumpulan data tentang inovasi sektor publik di Denmark. Proses pengumpulan data dilakukan melalui survei pada sektor publik, dan hasilnya menjadi bahan masukan bagi pembuatan kebijakan pada bidang inovasi.

COI juga mengembangkan panduan langsung untuk mengevaluasi inovasi sektor publik, yang terdiri dari empat fase evaluasi. Panduan ini dibuat bersama dengan para peneliti dan praktisi di semua tingkatan pemerintahan yang bertujuan untuk membuatnya lebih mudah. Selain itu, juga agar lebih menarik bagi para praktisi inovasi untuk mengevaluasi dan mempelajari inisiatif mana yang berubah menjadi solusi inovatif.

Program berikutnya adalah National Innovation Internship yang dilaksanakan setiap tahun. Mengingat bahwa inovasi paling baik disebarkan melalui pertemuan pribadi, program National Innovation Internship ini menjembatani antara individu dan tempat magang yang dituju. Pada 2015, hampir 100 karyawan di semua tingkat pemerintahan telah berpartisipasi dalam magang yang berlangsung dua hingga lima hari dengan tujuan pembelajaran intensif tentang bagaimana tempat kerja publik lainnya menyelesaikan tugas mereka.

Pertemuan antara Indonesia dengan COI ini mendapatkan sambutan baik dari The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Kepala DIvisi Observatory of Public Sector Innovation (OPSI) OECD, Marco Daglio, menyampaikan bahwa pertemuan seperti ini sangat berdampak baik. "Sehingga tidak perlu harus menyusun instrumen baru, namun akan lebih efisien jika menggunakan instrumen yang sudah ada dan terbukti keberhasilannya," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut Marco juga menyatakan bahwa instrumen Innovation Barometer yang saat ini masih bersifat nasional di negara Denmark. Kedepannya, akan didorong menjadi instrumen internasional sehingga memudahkan implementasinya di negara-negara lain. (don/HUMAS MENPANRB)