Penyerahan sertifikat kelaikan kapal bantuan Kementerian Sosial kepada para nelayan di wilayah Lingkungan Nelayan 1, Sungailiat, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung, Selasa (4/7/2023). ANTARA/Devi Nindy
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Sosial (Kemensos) menginisiasi pembentukan koperasi nelayan di wilayah Lingkungan Nelayan 1, Kampung Natak, Sungailiat, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung guna pemberdayaan ekonomi.
Hal tersebut disampaikan Menteri Sosial Tri Rismaharini melalui keterangan tertulisya, usai penyerahan sertifikat kelaikan kapal bantuan Kementerian Sosial kepada para nelayan di wilayah Lingkungan Nelayan 1, Sungailiat, Bangka, Selasa (4/7/2023).
Risma menyebutkan, bahwa permasalahan yang kerap kali ditemukan adalah para nelayan yang terpaksa berutang ke rentenir untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Menurut Risma, pendapatan para nelayan seringkali habis untuk dipakai sekali waktu, dan bergantung dengan musim tangkapan ikan. “Yang harus kita lakukan adalah kita harus supporting dia untuk men-support minimal dia ada turunnya agak panjang. Sehingga dia turun (kapal), dia udah dapat income (pemasukan) baru, jadi bukan habis. Saat ini mulai menurun (pendapatannya), caranya dengan bentuk koperasi,” ujar Risma. Mensos mengatakan koperasi tersebut bisa dalam bentuk salah satunya koperasi simpan pinjam, agar ke depannya para nelayan dapat mengatur harga hasil tangkapan. “Supaya tidak ada orang di luar yang mengatur harga itu kecuali koperasi itu. Kalau disepakati bersama, maka harga itu bisa dikontrol sehingga mereka bisa stabil hidupnya,” ujar dia. Mensos mengatakan, pembentukan koperasi nelayan harus berproses dari permohonan izin dari Pemerintah Daerah, kemudian mengajukan ke Kemensos. Upaya itu dilakukan agar para nelayan bisa tetap bertahan dalam kondisi ekonomi apapun, dan pada jangka panjangnya dapat meningkatkan penghasilannya secara mandiri. Dalam kunjungan kerjanya, Mensos Risma menyerahkan bantuan 51 kapal 5 Gross Tonage (GT) kepada nelayan di Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Selatan. Penyerahan dilakukan di Kampung Natak, Lingkungan Nelayan 1, Sungailiat. Semua kapal berjenis fiber dibuat di lokasi di mana 15 kapal dibuat di Sungai Liat, 10 unit di Belinyu, dan 26 unit di Toboali Bangka Selatan. Daya tampung ikan maksimal adalah 2 ton. Total bantuan berupa 51 unit kapal penangkap ikan 5GT senilai total Rp13.230.862.000,- Selain kapal nelayan, Kemensos melalui Sentra Mulya Jaya di Jakarta memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) berupa 7 alat bantu dengar untuk 2 lansia dan 5 penyandang disabilitas rungu wicara asal Sungailiat. (*)