Pin It

20181005 APG

 

Setelah sukses menyelenggarakan Asian Games, Indonesia masih akan menyelenggarakan kompetisi olahraga multi-event dengan nama Asian Para Games. Keduanya sama-sama merupakan kompetisi olahraga multi-event yang terbesar di Asia tapi untuk Asian Para Games diselenggarakan khusus untuk atlet penyandang disabilitas.

Siaran pers Biro Humas dan Hukum Kemenpora bersama Tim Komunikasi Pemerintah Kemkominfo, Jumat (5/10) menyebutkan, Asian Para Games 2018 merupakan penyelenggaraan ketiga setelah di Guangzhou, China, pada tahun 2010 dan di Incheon, Korea Selatan pada 2014.

“Berbeda dengan Asian Games 2018 yang diselenggarakan di dua kota yakni Jakarta dan Palembang, untuk Asian Para Games hanya diselenggarakan di Jakarta saja,” tulis siaran pers tersebut.

Saat berpartisipasi pada Asian Para Games 2010 di Guangzhou, Indonesia menempati peringkat 14 dari 30 peserta. Saat itu kontingen Indonesia mengantongi 1 medali emas, 5 perak, dan 5 perunggu.

Sedangkan pada Asian Para Games 2014 di Incheon (Korsel), dengan total perolehan 38 medali yakni 9 emas, 11 perak, dan 18 perunggu, Indonesia berada di peringkat 9 dari 32 peserta.

Siaran pers Kemenpora dan Kementerian Kominfo itu juga menyebutkan, pada Asian Para Games 2018 di Jakarta, akan dipertandingkan 18 cabang olahraga, yaitu Panahan, Para Badminton, Boccia, Catur, Menembak, Blind Judo, Lawn Ball, Goal Ball, Anggar, Para Atletik, Angkat Besi, Voli Duduk, Tenis Meja, Bowling, Basket Kursi Roda, Tenis, Balap Sepeda, dan Renang.

“Beberapa cabang olahraga tersebut merupakan penyesuaian untuk penyandang disabilitas. Voli duduk misalnya, sesuai dengan namanya ini adalah pertandingan voli tapi dilakukan dengan cara duduk,” bunyi siaran pers itu seraya menambahkan, contoh lainnya adalah basket kursi roda yaitu bermain basket dengan penyesuaian aturan karena dilakukan sembari menggunakan kursi roda.

Namun ada juga cabang olahraga yang hanya khusus dimainkan penyandang disabilitas seperti boccia dan goal ball. Boccia adalah olahraga yang dimainkan oleh orang dengan keterbatasan kemampuan motorik. Cara bermainnya adalah melemparkan bola merah melawan bola biru agar dekat dengan bola target berwarna putih.

Sedangkan goalball dimainkan oleh penyandang tuna netra. Tujuan permainannya adalah melemparkan bola agar masuk ke gawang. Ketika bola dilempar maka tim lawan akan bertindak sebagai penjaga gawang dan dilakukan secara bergantian. Karena tidak bisa melihat bola maka di dalam bola tersebut akan diberi semacam lonceng.

Total 18 cabang olahraga tersebut 15 di antaranya juga akan dipertandingkan pada Paralimpiade Tokyo 2020 mendatang, yang tidak termasuk adalah Lawn ball, bowling, dan catur. Dukungan langsung dari masyarakat sangat dibutuhkan.

“Indonesia menargetkan 16 medali pada Asian Para Games 2018 dan berada di peringkat 8,” bunyi akhir siaran pers itu. (EN/ES)