Menteri Investasi atau Kepala BPKM, Bahlil Lahadalia saat memberikan konferensi pers kepada media di Jakarta Selatan pada Senin (27/7/2024)/ foto: Fajri InfoPublik
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) berhasil merealisasikan capaian investasi pada Triwulan II 2024 dengan angka investasi mencapai Rp428,4 triliun.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Investasi/Kepala BPKM, Bahlil Lahadalia, pada konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan II 2024 di Ruang Command Center, Gedung Barli Halim, Kementerian Investasi, Jakarta Selatan, pada Senin (29/7/2024).
Bahlil menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi pada 2024 meningkat sebesar 6,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dan terjadi peningkatan sebesar 22,5 persen dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
"Di balik ketidakpastian ekonomi global, kita tetap bersyukur bahwa publik global masih mempercayai kita sebagai salah satu tujuan investasi, baik dari luar maupun dalam negeri," ujar Bahlil.
Bahlil mengungkapkan bahwa jumlah penanaman modal asing (PMA) pada Triwulan II 2024 berjumlah Rp217,3 triliun, meningkat 6,3 persen dari tahun sebelumnya. Sementara itu, jumlah penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp211,1 triliun, meningkat 7,1 persen dari tahun sebelumnya. Ia juga menyebut bahwa sektor investasi yang paling banyak adalah sektor pertambangan dan industri logam dasar, dengan angka investasi sebesar Rp74,0 triliun.
"Lima besar subsektor realisasi triwulan II 2024 pada PMA dan PMDN yang paling banyak masuk adalah industri logam dasar dengan angka Rp74,0 triliun, kemudian sektor pertambangan Rp45,6 triliun, transportasi gudang telekomunikasi sebesar Rp41,3 triliun, kawasan perumahan, industri, dan perkantoran sebesar Rp33,5 triliun, serta jasa lainnya Rp30,6 triliun," ujarnya.
Ia juga melaporkan terkait lima daerah realisasi investasi PMA pada Triwulan II 2024, dengan peringkat pertama di Jawa Barat sebesar USD2,5 miliar (17,5 persen), Sulawesi Tengah sebesar USD2,1 miliar (14,6 persen), DKI Jakarta sebesar USD1,8 miliar (12,9 persen), Maluku Utara sebesar USD1,7 miliar (12,4 persen), dan Banten sebesar USD1,3 miliar (9,3 persen).
Sedangkan pada PMDN, lokasi pertama adalah DKI Jakarta sebesar Rp33,1 triliun (16,1 persen), Jawa Barat sebesar Rp25,6 triliun (12,1 persen), Jawa Timur sebesar Rp25,1 triliun (10,3 persen), dan Nusa Tenggara Barat sebesar Rp25,2 triliun (7,2 persen). Bahlil juga mengatakan bahwa terdapat lima negara besar yang berinvestasi ke Indonesia.
“Singapura, Hongkong, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kalau kita lihat, Singapura USD4,6 miliar, Tiongkok USD2 miliar, Hongkong USD1,9 miliar, Korea Selatan USD1,3 miliar, dan Amerika Serikat USD0,9 miliar. Jadi, ini adalah lima negara terbesar dalam realisasi investasi Triwulan II 2024,” kata Bahlil.
Selain itu, BPKM juga turut serta menumbuhkan penanaman modal bagi usaha mikro kecil (UMK). Pada semester I 2024, Bahlil menyampaikan bahwa terdapat 2.411.350 proyek yang terdiri dari 2.206.932 proyek mikro dan 204.418 proyek kecil dengan nilai investasi sebesar Rp127,0 triliun. Peningkatan pertumbuhan pada sektor UMK juga telah melibatkan 4.696.618 orang yang mendapatkan lapangan pekerjaan dari proyek-proyek UMK tersebut.