Pin It

20171212 wawali denpasar JK

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyerahkan penghargaan KOta Cerdas kepada Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara di Istana Wakil Presiden RI, Senin (11/12)

 

JAKARTA - Pemkot Denpasar menduduki peringkat pertama Kota Cerdas kategori Kota Sedang dari penilaian yang dilakukan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB dengan tajuk Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) 2017. Penghargaan diserahkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla yang diterima Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara di Istana Wakil Presiden RI, Senin (11/12).

Selain itu Denpasar juga mendapatkan 5 Piagam Penghargaan dalam Kategori Ekonomi Cerdas (Smart Economy), Kategori Ekosistem Teknologi Finansial, Kategori Pengembangan Dan Pengelolaan Kota (Smarter Way), Kategori Ekosistem Inovasi, dan Kategori Sosial Cerdas (Smart Social) di ajang Penganugrahan Kota Cerdas.

“Penghargaan ini merupakan sebuah hadiah di penghujung tahun sebagai hasil dari kerja keras dan cerdas dari seluruh aparatur Pemkot Denpasar serta semua komponen antara masyarakat,”  ujar Jaya Negara usai menerima penghargaan.

Kadis Kominfo dan Statistik Kota Denpasar, Dewa Made Agung mengatakan, tim ITB sudah melakukan survei dan penilaian langsung ke kota Denpasar. Banyak indikator yang dinilai meliputi ekonomi, sosial, lingkungan dan ketanggapan pemerintah dalam pelayanan publik.

Menurut Dewa Made Agung masyarakat Denpasar sangat memanfaatkan berbagai layanan dengan pemanfaatan teknologi informatika yang dilakukan Pemkot Denpasar. Antara lain pelayanan pelaporan dari masyarakat lewat program Pengaduan Rakyat Online (Pro) Denpasar, hingga kali ini juga turut serta dalam tanggap bencana Gunung Agung melalui Denpasar Damamaya Cyber Monitor.

Sementara guru besar ITB sekaligus inisiator Smart City and Community Innovation Center (SCCIC) Suhono Harso Supangkat mengatakan, penganugerahan RKCI merupakan bagian dari evaluasi implementasi kota cerdas Indonesia. “Hasil dari RKCI ini adalah indeks kota cerdas untuk kota besar, kota sedang dan kota kecil yang ada di Indonesia. Hasil ini merepresentasikan kota yang paling tinggi dalam mendapatkan benefit dari implementasi kota cerdas.” ujarnya.

Suhono menambahkan, RKCI sebagai pengukuran dan acuan pemimpin atau masyarakat kota dalam mengambil keputusan dan pelayanan kota. “Diharapkan setiap atribut kota baik itu pemimpin, masyarakat, maupun pemangku kepentingan kota lainnya mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai kota dan permasalahan di dalamnya” jelas Suhono.

Sebelumnya, pendataan, survey dan analisis RKCI dimulai pada Mei 2017 lalu hingga oktober 2017 mendatang, dan kini telah dilakukan survey ke 93 kota di Indonesia dan 31 kota di antaranya akan dilibatkan dalam malam penganugerahan kota cerdas dalam acara RKCI 2017. (PR)