DENPASAR -Pemerintah Kota Denpasar selama ini telah melaksanakan APBD sehat dimana telah diawali dengan perencanaan yang baik dan adanya proporsi belanja langsung dan tidak langsung yang seimbang. Termasuk juga diraihnya WTP selam lima kali berturut-turut. Untuk mendukung APBD sehat tersebut Pemerintah Kota Denpasar melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah telah melatih 222 pengelola keuangan dan barang daerah melalui bimbingan teknis akutansi berbasis akrual. Demikian Asisten Administrasi Umum I Gusti Ngurah Eddy Mulia menambahkan sebelum membacakan sambutan Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, Senin (23/10) di Hotel Santhi Denpasar.
APBD sehat merupakan indikator yang sangat penting dalam mendukung terwujudnya good government dan good governance. Untuk itu kedepannya dalam transaksi keuangan daerah Pemerintah Kota Denpasar mengimplementasikan transaksi non tunai. "Selama ini Kita di Pemerintah Kota Denpasar sudah menerapkan transaksi non tunai namun belum secara keseluruhan. Di tahun 2018 semua transaksi tuntas dilaksanakan secara non tunai," ujarnya.
Sementara Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Administrasi Umum I Gusti Ngurah Eddy Mulya menyampaikan menyambut baik adanya pelatihan untuk PNS pengelola keuangan dan barang daerah. Hal ini untuk terus menguatkan pelaksanaan pengelolaan keuangan yang tertib dan taat pada perundang-undangan yang berlaku. Disamping juga dalam pengelolaan keuangan harus tepat waktu dan tepat guna dengan didukung oleh administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Lebih lanjut Rai Mantra dalam sambutan tertulisnya menambahkan selama ini Pemerintah Kota Denpasar telah mencerminkan pengelolaan kuangan dan barang daerah yang baik. Hal ini dapat dilihat dengan diraihnya WTP berturut-turut lima kali. Meski demikian Rai Mantra berharap jangan puas terhadap capaian yang diraih tersebut. Namun harus terus meningkatkan kerja berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. Disamping itu harus diimbangi dengan sistem pengendalian internal di masing-masing organisasi perakat daerah. Rai Mantra juga meminta pada peserta bintek untuk mengikuti pelatihan secara tekun dan menyampaikan setiap permasalahan yang ditemukan saat bekerja sehingga dapat dicarikan selusinya.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah I Made Pasek Mandira mengatakan bintek yang dilakukan ini untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan teknis laporan keuangan yang berbasis akrual. Disamping juga untuk memberikan pemahaman tentan implementasi transaksi non tunai di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar. Dalam bintek ini materi yang diberikan pada peserta meliputi implementasi transaksi non tunai oleh BPD Bali, Persiapan OPD review laporan keuangan oleh BPK RI dan Inspektorat dan praktek penyusunan laporan keuangan OPD sesuai standar akuntansi pemerintah yang berbasis akrual. (PR)