Pin It

IMG 20150622 104922

Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra menyaksikan vaksinasi kanker servuks bagi siswa SMP di Denpasar, Sabtu (20/06)

DENPASAR - Komitmen Pemkot Denpasar dalam pelayanan kesehatan tidak saja dilakukan di institusi penyelenggara pelayanan.  Walikota  IB Rai Dharmawijaya Mantra juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan pada . dengan memberikan vaksinasi secara gratis untuk pencegahan kanker serviks pada ribuan siswa SMP di Kota Denpasar.

Hal ini beralasan, karena  kanker serviks menjadi masalah kesehatan tersendiri bagi perempuan di ibukota Provinsi Bali ini dan menempati tingkat tertinggi di antara berbagai jenis penyangkit kanker yang menyebabkan kematian. Langkah  ini merupakan salah satu bentuk inovasi dalam memberikan pelayanan  kesehatan. Bahkan, tahun 2015 ini Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kesehatan menganggarkan hampir Rp 5 milyar untuk program ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini  mengatakanJumlah siswa yang disasar tiap tahun berbeda-beda, tergantung jumlah siswa SMP yang diterima awal tahun pelajaran.  “Untuk tahun 2015, pelaksanaan vaksinasi dikaitan dengan peringatan Hari Kartini yang menyasar 2.464 siswa SMP kelas I. Diawali di SMPN 8,” ujar Sri Armini di Denpadar, Sabtu (20/06).

Diungkapkan, vaksinasi pertama  dimulai tahun 2013 telah menyasar sebanyak 2.878 siswa, dan tahun 2014 menyasar 2.770 siswa. Kanker serviks ini merupakan salah satu penyakit kanker yang mematikan yang bisa dicegah sejak dini. Untuk itu Pemerintah Kota Denpasar berupaya membantu pencegahan penyakit tersebut dengan memberikan vaksin secara gratis. “Kami harap kedepannya masyarakat semakin sadar akan bahaya kanker serviks tersebut. Dengan demikian mereka mau  melakukan vaksinasi sendiri,"ujar Sri Armini.

Diakui, dekarang ini untuk satu paket vaksin kanker serviks harganya masih lumayan mahal, yakni Rp 1.800.000. Mungkin ini yang menjadi salah satu masyarakat belum mau melakukan vaksiasi sendiri. Untuk vaksinasi ini dilakukan sebanyak tiga kali.

Dikatakan, tantangan terbesar pencegahan kanker serviks adalah memberikan pemahaman pada masyarakat agar peduli dan sadar melakukan deteksi dini. "Masyarakat masih banyak yang malu dan takut memeriksakan diri dan bahkan ada yang memandang tabu. Oleh karena itu, penyuluhan-penyuluhan sangat penting untuk memberi pehamaman khususnya pada perempuan yang sudah menikah," katanya.

Upaya pencegahan kanker lainnya, dapat dilakukan dengan membudayakan prilaku hidup sehat seperti tidak merokok, mengurangi makanan berbahan kimia dan pengawet, membiasakan diri olahraga serta mengurangi kegemukan.(gst/ags/HUMAS MENPANRB)