Cibinong - Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Bogor Dadang Irfan menerima kunjungan peserta Benchmarking Diklat PIM IV Angkata XV Badan Diklat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan di Gedung Serbaguna 1 Setda Kabupaten Bogor, Kamis (18/8).
Menurut Dadang, pada kesempatan Benchmarking ini para peserta dapat melihat secara langsung data dan potensi Kabupaten Bogor serta menyerap informasi, terutama di lokasi yang menjadi locus benchmarking yaitu Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, baik mengenai kinerja, kelembagaan dan penyelenggaraan pembagunan daerah guna dijadikan bahan masukan dan saran tindak dalam melaksanakan tugas d lingkungan kerjanya masing-masing.
"Ada sekitar 20 ribu ASN di lingkup Pemkab Bogor, dimana 11 ribunya adalah tenaga pendidikan, lalu ada 101 puskesmas dan 4 Rumah Sakit Daerah dimana semua rumah sakit tersebut sudah berbentuk BULD. Kemudian kita juga sudah mempunyai perda kawasan tanpa rokok (KTR), lalu di bidang pendidikan kita juga sudah ada perda Diniyah, dimana hampir masyarakat Kabupaten Bogor yang mayoritasnya muslim diwajibkan untuk mempelajari Al Quran sebelum memasuki pendidikan Sekolah Dasar" papar Dadang Irfan.
Selain itu juga pada kesempatan ini Dadang Irfan juga berharap agar adanya pertukaran pikiran , pengalaman, dan kajian yang komprehensif dari para peserta diklat ini, guna dijadikan referensi dan bahan pemikiran dalam mengembangkan kebijakan otonomi daerah di Kabupaten Bogor. " Hal ini sejalan dengan komitmen kami untuk senantiasa tanggap terhadap saran perbaikan yang konstruktif dari berbagai pihak, sehingga pada saatnya nanti akan mendorong terciptanya peningkatan kualitas kinerka dalam berbagai aspek pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik" tutup Dadang Irfan.
Masih di kesempatan yang sama, menurut Kepala Diklat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Drs. Wahyudin mengatakan bahwa kunjungan para peserta dari Provinsi Kalsel ini ke Kabupaten Bogor adalah untuk menggali informasi dan belajar tentang struktur organisasi dan peraturan - peraturan yang nantinya bisa diterapkan di Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan. Hal tersebut dikarenakan Kabupaten Bogor lebih maju dalam informasinya, khususnya dengan mengunjungi Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.
"Kami akan berdialog dengan para teman-teman yang ada di Disdik dan Dinkes Kabupaten Bogor, ada beberapa yang harus kami contoh dari Kabupaten Bogor untuk nantinya akan kami terapkan di Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan" terang Wahyudin.