Banjarmasin, Kalsel - Perpustakaan Nasional bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca dengan mengusung tema "Implementasi Program Revolusi Mental Menuju Indonesia Cerdas 2024” yang diselenggarakan di Aula Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan pada hari Kamis (18/10). Acara yang antusias dihadiri lebih dari 100 peserta dihadiri oleh penggiat literasi, tokoh agama, budayawan, guru-guru PAUD, guru-guru SD, dan media.
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando menyampaikan acara yang terselenggara merupakan upaya untuk menumbuhkan kegemaran membaca masyarakat. "Tujuan utama adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia, berikutnya adalah bagaimana menanamkan rasa kesadaran untuk mengelola sumber daya alam melalui teknologi terapan atau tepat guna. Yang terpenting adalah merubah mindset masyarakat dengan memberikan dampak nyata melalui penguasaan teknologi dan keterampilan," terang Syarif. Kepala Perpusnas juga berpesan kepada generasi millenial janganlah terlalu banyak menghabiskan waktu dengan media sosial karena fakta membuktikan hasil riset dan penelitian di seluruh dunia membuktikan aktifitas di media sosial tidak banyak bermanfaat melainkan lebih banyak kerugian baik dari segi waktu ataupun finansial.
Dalam menyikapi fenomena yang terjadi pada generasi millenial saat ini dimana dalam pemahaman analisis kritis tentang konsep ilmu pengetahuan yang secara umum namun sangat dangkal pengetahuan substansial terhadap suatu objek menyebabkan pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM) selalu menurun. "Kami hadir untuk bersinergi, diharapkan masyarakat Kalimantan Selatan banyak membaca buku-buku yang berguna dan memanfaatkan kemajuan teknologi dalam mengakses informasi. Kami Perpusnas menyediakan kemudahan masyarakat untuk mendaftar sebagai anggota perpustakaan secara online dimana dapat mengakses full text dari iPusnas, e-resource, IOS melalui aplikasi yang disediakan Perpusnas," jelas Syarif.
Sejalan dengan yang disampaikan Kepala Perpusnas, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dalam sambutannya yang disampaikan melalui Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Gusti Burhanuddin mengatakan bahwa kemajuan teknologi sangat berpengaruh besar, karena dengan kemudahan teknologi menjadikan anak-anak lebih bersemangat mencari jawaban instan melalui mesin pencari yang ada di internet. "Anak sekarang sebagai generasi Z, lebih tertarik mempelajari sesuatu melalui Youtube, daripada harus membaca buku tebal yang menghabiskan waktu. Mereka lebih menyukai sesuatu yang praktis dan konkret, tidak sekedar berupa teori yang menggurui," paparnya.
Sahbirin Noor tidak memungkiri kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh budaya membaca masyarakatnya. Sebagai contoh, bangsa China memiliki budaya literasi untuk melestarikan ajaran dan budaya leluhurnya sehingga ilmu pengetahuan berkembang pesat dan China tetap memiliki budaya dan ilmu pengetahuan tertua di dunia. Negara Jepang dengan budaya membacanya juga mampu menjadi bersaing dengan negara-negara maju di Eropa. "Budaya membaca memang harus ditanamkan sejak dini, ibarat batu kalau sering digosok akan menimbulkan kemilau dan cahaya, kalaulah besi semakin diasah semakin tajam," tutupnya.
Dalam acara sosialisasi tersebut juga ditampilkan tari kreasi dari PAUD Tunas Bangsa Banjarbaru, Fashion Show dari barang bekas dari anak-anak PAUD yang dimaksudkan untuk menghibur para peserta yang hadir. Penampilan anak-anak PAUD mengundang tepuk tangan para peserta. “Kami paling siap menuju Indonesia 2024, kami Kalsel mapan, berkarya, berdaya saing. Mengembangkan manusia agamis, cerdas, memulainya dari kegemaran membaca, Dispersip sudah bertranformasi adalah tempat bekaryanya masyarakat. Kami juga membangun taman baca outdoor,” ungkap Kepala Dispersip Provinsi Kalimantan Selatan, Hj Nurliana Dardie atau yang akrab disapa Bunda Nunung dalam sambutannya. (PR)