Gubernur H Nurdin Basirun berharap masyarakat tidak sungkan untuk mengingatkan, mengkritik dan menegur dirinya selaku penanggung jawab pemerintahan untuk membuat Kepri semakin baik. Tentu semuanya sesuai dengan etika dan budaya Melayu. Jangan sampai semua itu membuat antar sesama gontok gontokkan.
"Kapten yang baik adalah kapten yang menerima masukan dari pasukannya dan terakhir meninggalkan kapal jika kapalnya karam," kata Nurdin saat Safari Subuh di Masjid Al Kaffah, Legenda Malaka, Batam, Kamis (11/1).
Nurdin bersafari subuh sebelum bertolak ke Jakarta untuk rapat Pengembangan Pulau Bintan di Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang. Selesai rapat bersama Menteri Sofyan A Djalil, Nurdin kembali lagi ke Batam ubtuk menghadiri Pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kepri di Asrama Haji, Batam.
Nurdin menyampaikan kebahagiaannya melihat jamaah Masjid Al Kaffah sangat banyak. Apalagi beberapa anak-anak dibawa serta berjamaah di masjid.
Mendekatkan anak-anak ke masjid memang harus terus dilakukan. Nurdin dalam berbagai kesempatan selalu menyarankan hal tersebut kepada para orang tua.
“Alhamdulillah masjid ini banyak calon ahli surga, shalat Subuh saja penuh, apalagi shalat yang lainnya," ujar Nurdin.
Untuk anak-anak Nurdin berpesan agar terus diperkuat pendidikan agamanya. Karena merekalah yang akan meneruskan negeri ini ke depannya. Nurdin juga mengajak umat untuk mencontoh shalat Nabi Muhammad SAW.
"Kita harus mencontoh Nabi, sikit sikit shalat, bukan macam kita, shalat sikit sikit," seloroh Nurdin.
Di penghujung tausiyahnya, Nurdin kembali mengingatkan, selayakmua Kapten kapal, dia selaku pemimpin pemerintahan hanyalah menjalankan amanah dari rakyat. Amanah itu wajib dilaksanakan secara baik dan dapat dipertanggungjawabkan.(rudi)