Gubernur Kepri H. Nurdin Basirun jembatan ke Desa Marok Tua, Kabupaten Lingga yang terputus segera teratasi. Kajian pembangunan jembatan sekaligus solusi jangka pendek supaya pergerakan masyarakat tidak terganggu harus disegerakan.
“Pembangunan jembatannya jangan menganggu pelabuhan. Sayang lautnya kan dalam, harus ada pemanfaatan untuk menggerakkan ekonomi,” kata Nurdin di sela-sela meninjau jembatan terputus yang menghubungkan ke Desa Marok Tua, Lingga, Ahad (21/1) petang.
Gubernur berkunjung ke Marok Tua didampingi Bupati Lingga Alias Wello, Sekdaprov Kepri H TS Arif Fadillah dan Kapolres Lingga AKBP Ucok Lesdin Silalahi. Sejumlah Kepala OPD Kepri seperti Kadis PU Abu Bakar, Kadisperindag Burhanuddin, Kadis ESDM Amjon, Kadis Kelautan dan Perikanan Edy Sofyan dan Karo Humas Protokol dan Penghubung Nilwan juga hadir.
Jembatan yang putus dihantam angin dan gelombang itu ikut memperlambat aktivitas masyarakat. Karena jembatan ini merupakan satu-satunya akses Marok Tua dan dengan Dabo Singkep.
Gubernur mengusulkan jembatan yang ada saat ini dikaji untuk dipindah. Dengan demikian pembangunan jembatan jaraknya lebih pendek. Malah memungkinkan untuk dbuat lebih lebar sehingga bisa dilalui kendaraan roda empat.
“Jadi jarak jembatan pendek. Pelabuhan tak mahal karena tobenya (batas ujung surut air) tak jauh,” kata Nurdin.
Sementara, untuk solusi jangka pendek, Nurdin tampak berbincang dengan Sekda Arif agar tahun ini bisa dituntaskan. Arif pun tampak melakukan instruksi-instruksi melalui sambungan telepon.
“Kita upayakan secepatnya agar aktivitas masyarakat kembali lancar,” kata Arif.
Selain memberikan solusi untuk jembatan yang roboh, Nurdin juga melibat sampan yang dibuat masyarakat Marok Tua. Kepada pembuatnya, Nurdin bertanya harga, juga lama pembuatanannya.
“Ini kayunya bagus. Tahan lama. Berapa banyak bisa dibuat?” tanya Nurdin.
“Kayu yang bagus agak sulit pak. Seminggu bisa juga selesai,” jawab tukang sampan itu.
Nurdin juga menanyakan tentang penggunaan mesin ketinting untuk sampan tersebut. Di situ memang ada sampan jenis tersebut yang menggunakan mesin ketinting.
Sepanjang 2017, ratusan sampan dan mesin ketinting diserahkan Nurdin sebagai bantuan kepada sejumlah nelayan. Karena itu, Nurdin minta Dinas Kelautan dan Perikanan untuk mengkaji pemanfaaan pembuatan sampan-sampan dari masyarakat setempat.
“Tapi bisakan memasang mesinnya?” tanya Nurdin.
“Bisa Pak,” jawab serentak beberapa masyarakat Marok Tua.
Gubernur ke Marok Tua memang khusus ingin melihat jembatan sekaligus memberikan solusi serta bersilaturahmi dengan masyarakat. Gubernur yang bertolak dari Batam pada Ahad pagi terlebih dahulu menghadiri panen udang perdana.
Setelah memanen udang, Nurdin menuju Marok Tua. Di Marok Tua hingga menjelang Maghrib Nurdin bergerak ke Jagoh untuk kembali lagi ke Tanjungpinang dan tiba sekitar pukul 23.42 WIB.