Pin It

20230525 Kemenkes Jalankan Program Imunisasi Tambahan Polio Campak dan Difteri

Foto: Kemenkes

 

Jakarta, InfoPublik - Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan dalam upaya mengejar cakupan imunisasi, pihaknya menjalankan program pemberian imunisasi tambahan polio, difteri, dan campak.

Imunisasi tambahan polio, kata Syahril dilakukan di provinsi Jawa Barat, Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Riau. Sementara imunisasi tambahan difteri dilaksanakan di kabupaten Garut

“Kemudian imunisasi tambahan campak di provinsi Papua Tengah. Cakupan imunisasi harus digenjot, mengingat mayoritas provinsi di Indonesia memiliki risiko penularan polio, campak, dan difteri yang tinggi,” kata Syahril Rabu (24/5/2023).

Sebanyak 21 provinsi dan 296 kabupaten/kota merupakan wilayah dengan risiko tinggi transmisi polio. Sedangkan campak, sebanyak 10 provinsi dan 194 kabupaten/kota di Indonesia masuk ke dalam wilayah dengan risiko transmisi campak yang tinggi dan sangat tinggi.

Bahkan pada 2022 hingga 2023 terjadi kejadian luar biasa (KLB) polio tipe 2 di Indonesia. Pada 2022 di Provinsi Aceh di Kabupaten Pidie, Aceh Utara dan Bireuen, dan pada 2023 cakupan imunisasi polio di Purwakarta Jawa Barat sangat rendah.

Khusus untuk Kanker, Syahril mengatakan akan dilakukan program pemberian vaksinasi HPV secara gratis untuk mencegah angka pengidap kanker leher rahim (kanker serviks) pada wanita.

Vaksin HPV diberikan kepada anak perempuan kelas 5 dan 6 SD dan akan diberikan merata di 34 Provinsi di Indonesia. Kemenkes juga tengah menyiapkan program percontohan untuk pemeriksaan kanker serviks menggunakan metode HPV DNA Test.

Saat ini HPV DNA test dilakukan di lima kota di Provinsi DKI Jakarta, yaitu Jakarta pusat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Syahril, mengatakan dibutuhkan kerja keras dari berbagai pihak.

“Khususnya pemerintah daerah untuk memastikan capaian imunisasi dapat sesuai dengan target. Dengan demikian kita dapat melindungi masa depan generasi penerus bangsa, memastikan anak-anak kita dapat tumbuh dengan baik dan sehat,” kata Syahril. (*)