Pin It

 

JAKARTA - Bencana Gempa Bumi mengguncang tanah air Indonesia belakangan ini. Bencana tersebut kembali terjadi di wilayah lombok pada tanggal 19 Agustus 2018. Gempa berkekuatan 6.5 Mw kali ini melanda Lombok Timur. Gempa ini membangkitkan 88 kali gempa susulan dengan 8 di antaranya berkekuatan signifikan dan dampak guncangannya sangat terasa oleh masyarakat. Peristiwa tersebut untuk ketiga kalinya, setelah peristiwa pada Juli 2018 dan 5 Agustus 2018. Pemerintah menetapkan penanganan nasional untuk tanggap darurat terhadap bencana tersebut.

LAPAN menyediakan data citra satelit untuk informasi identifikasi permukiman sebelum kejadian bencana dan pasca bencana untuk beberapa kota di Nusa Tenggara Barat (NTB). Data yang digunakan yaitu data satelit spot 6/7 dan citra satelit resolusi sangat tinggi, terraSAR, dan sentinel. Data berupa peta layout wilayah digunakan untuk memudahkan  pengambilan keputusan di lapangan dalam hal mitigasi bencana setelah kejadian gempa. Di dalam memanfaatkan data tersebut, LAPAN bekerja sama dengan Pastigana BNPB, BPBD NTB, dan institusi terkait lainnya. 

LAPAN juga mengaktifkan sentinel, Jaxa, RSO, DLR, International Charter untuk menambah ketersediaan data, dan juga berkolaborasi dalam pengolahan data tersebut sesuai kebutuhan. Selama ini, LAPAN bekerja sama dengan organisasi internasional terkait penginderaan jauh tersebut. Sehingga LAPAN bisa meminta bantuan data jika yang dimiliki LAPAN tidak lengkap.

Data citra satelit yang disediakan LAPAN tersebut dapat dilihat melalui link http://pusfatja.lapan.go.id/simba/qr/earthquake/Intenasional/ dan http://pusfatja.lapan.go.id/simba/qr/earthquake/Layout_Pasca_Gempa_Lombok_300dpi/

Kontribusi LAPAN lainnya yaitu menyediakan fasilitas komunikasi radio amatir pada Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI untuk keperluan komunikasi pasca terjadinya bencana. Satelit LAPAN-A2 (IO-86) diaktifkan untuk membantu komunikasi antar relawan penanganan bencana di Lombok.

Selain itu, LAPAN berkontribusi untuk tanggap darurat bencana lainnya di Indonesia. LAPAN merespon tanggap darurat bencana berbasis data satelit. Data yang disediakan antara lain untuk identifikasi kubah lava Gunung Merapi serta sebaran asap dan lokasi hotspot di beberapa wilayah. Wilayah sebaran tersebut antara lain berlokasi di Riau, Kalimantan Tengah (Kab. Pulau Pisang, Kotawaringin Timur), dan Kalimantan Barat (Kab. Ketapang, Kab. Sambas, Kab. Kubu Raya, Kota Pontianak, Kab. Kayong Utara). Adapun datawilayah tersebut dapat dilihat pada alamat situs http://pusfatja.lapan.go.id/index.php/tanggapbencana. (PR)