Penerapan kebijakan Lockdown tidak dapat dipastikan. Pemerintah menganggap upaya mengurangi mobilitas oranglah yang lebih penting. Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa kebijakan Lockdown masih belum terpikirkan. ''Sampai saat ini tidak ada kita berpikiran ke arah kebijakan Lockdown,'' katanya saat Konferensi Pers di Istana Kepresidenan, Bogor, Senin (16/3). Keputusan Lockdown baik skala nasional maupun daerah adalah kebijakan Pemerintah Pusat. Kebijakan ini tidak boleh diambil alih oleh Pemerintah Daerah. Jokowi menilai upaya mengurangi mobilitas orang lebih penting untuk dilakukan saat ini. ''Sekarang ini yang paling penting yang perlu dilakukan adalah bagaimana kita mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat yang lain,'' kata Dia.
Sebelumnya, Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto mengatakan Pemerintah belum menempatkan opsi Lockdown untuk saat ini. Hal tersebut dikarenakan banyak aspek yang harus dipertimbangkan. Pemerintah harus mempertimbangkan apakah Lockdown akan mengurangi kasus penyebaran Covid-19 atau malah memperburuk situasi. Di Korea Selatan setelah memutuskan lockdown kasus Covid-19 malah tak terkendali, Berbeda pada saat lockdown dicabut jumlah kasusnya mengalami penurunan. Bagi dr. Achmad mencari sumber penularan dan isolasi adalah hal terpenting. Selain itu juga Ia merinci langkah yang harus dilakukan adalah pertama membatasi semuanya, batasi aktivitas diri, dan aktivitas masyarakat.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id (D2)