Foto: Tangkapan Layar YouTube Kemenkes
Jakarta, InfoPublik – Pada Hari Hepatitis Sedunia 2023, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya deteksi dini dan pengobatan hepatitis B yang terintegrasi.
"Tidak ada cukup alasan bagi penderita tidak terdiagnosis dan tidak diobati. Ketika intervensi yang efektif sudah tersedia," kata Menkes Budi saat peringatan Hari Hepatitis Sedunia 2023 pada Jumat (28/7/2023).
Kemenkes berkomitmen untuk mengeliminasi hepatitis di Indonesia dengan mengadopsi strategi komprehensif. Antara lain meningkatkan deteksi dini hepatitis, meyediakan pengobatan dan vaksin yang memadai.
Serta penguatan surveilans terutama bagi ibu hamil dan kelompok berisiko tinggi. Kerja sama lintas sektor dan pemangku kepentingan menjadi kunci untuk mencapai hasil yang positif.
"Sekarang adalah waktunya untuk bergerak bersama. Kita pastikan tes dan pengobatan hepatitis tersedia untuk semuanya," kata Menkes Budi.
Hari Hepatitis Sedunia 2023
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan pihaknya serius dalam penanggulangan hepatitis di Indonesia.
Hari Hepatitis Sedunia ke 14 pada 2023 mengusung tema "Segerakan Tes dan Obati Hepatitis Tidak Menunggu". Itu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masy dalam pencegahan dan pengendalian penyakit hepatitis.
“Secara nasioal, kegiatan yang telah dilakukan dalam peringatan ini adalah skrining hepatitis B terutama pada ibu hamil yang bekerja sama dengan puskesmas, termasuk skrining untuk HIV dan sifilis,” kata Maxi.
Selanjutnya melakukan skrining hepatitis C pada populasi beresiko terutama dengan HIV positif dan pasien hemodialisa. Selanjutnya kegiatan imunisasi hepatitis B untuk bayi baru lahir yang juga merupakan program nasional.
Juga pemberian HBIG pada bayi dan ibu dengan hasil skrining hepatitis B reaktif. Kemudian melakukan pengobatan kepda ibu hamil yang memenuhi syarat antivirus hepatitis B. (*)