Pin It

 Senin, 28 September 2015 11:55 am 

zMenkominfo HUT Postel

Bandung, Kominfo - Sekarang zamannya sudah berubah, sudah lebih moderen. Jika dulu, Gajah Mada punya Sumpah Palapa, sekarang kita punya program yang namanya Palapa Ring. Demikian dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara dalam sambutannya pada Upacara Hari Bakti Pos dan Telekomunikasi (Postel) ke-70, di Kantor Pusat PT Pos Indonesia Bandung, Minggu (27/9).

Zamannya sudah berbeda, sekarang Palapa Ring, karena secara infrastruktur kebanyakan kabel laut. Dengan fiber optik tak cuma bisa suara, tapi data, video, internet, dan komunikasi lainnya berbasis IP, kata Rudiantara. Seperti diketahui, fokus utama Rudiantara saat ini adalah masalah konektivitas broadband baik melalui nirkabel 4G, juga dengan konektivitas antar pulau dengan serat optik bawah laut. "Di era digital saat ini, misi untuk menyatukan komunikasi nusantara itu tak lagi berbasiskan circuit switch. Tapi telah bertransformasi ke era data dengan IP switch. Masa depan telekomunikasi ada di internet," ujarnya. Dirinya menargetkan di akhir 2018 nanti semua Ibukota Kabupaten dan Kotamadya (IKK) di Indonesia yang jumlahnya lebih dari 500 kota sudah terhubung broadband seluruhnya.

"Saat ini sisanya hampir 20% yang belum terhubung, kurang lebih 50-60 IKK yang kurang feasible bagi bisnis operator, tapi nanti akan disubsidi oleh pemerintah. Untuk program broadband ini nanti biayanya USD 500 juta," ujarnya. Dia menambahkan, tarif internet seluler di kawasan ‎Indonesia bagian timur baru saja turun 20 %. Rudiantara bahkan berharap masih akan terus turun lagi secara perlahan dalam beberapa tahun ke depan. "Saya sudah dapat laporan dari Telkomsel, per 13 September 2015, mereka sudah menurunkan paket datanya 20% di kawasan Indonesia Timur," imbuhnya. Dengan penurunan tarif ini, dia menyebut, disparitas tarif data mobile broadband di kawasan Indonesia bagian barat dan timur sekarang hanya berbeda 60 % saja.

Namun, dia mengakui, penurunan tidak bisa langsung drastis karena struktur biaya menyelenggarakan internet di Indonesia timur masih jauh lebih mahal ketimbang barat karena kondisi geografis dan ketersediaan backbone. "Untuk logistiknya saja masih jauh berbeda. Nanti, mulai 2018 tarif di timur harusnya makin murah setara dengan barat setelah proyek Palapa Ring rampung. Mungkin nanti bedanya tinggal 10 % hingga 20% saja," pungkas Rudiantara (Aak).

Sumber : http://kominfo.go.id/