Pin It

20240229 Menteri PPPA Dorong Pimpinan Tinggi Berani Lahirkan Kebijakan Berperspektif Perempuan dan Anak

Menteri PPPA Bintang Puspayoga saat sambutan Rapat Kerja Ikatan PIMTI Perempuan Indonesia Tahun 2024/Foto: Kemenn PPPA

 

Jakarta, InfoPublik - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mendorong Ikatan Pimpinan Tinggi (PIMTI) Perempuan Indonesia dapat mengupayakan kebijakan dan program yang berperspektif perempuan dan anak.

Saat sambutan Rapat Kerja Ikatan PIMTI Perempuan Indonesia Tahun 2024 pada Selasa (27/2/2024) mengatakan pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi bagian penting dalam agenda pembangunan nasional.

"Tingginya tingkat partisipasi laki-laki dan perempuan dalam pembangunan, dan tingkat kualitas perempuan dan anak yang baik, berbanding lurus dengan kemajuan dan kesejahteraan sebuah negara," kata Menteri Bintang seperti keterangan resminya yang diterima InfoPublik Rabu (28/2/2024).

Lanjutnya, hal tersebut senada dengan jumlah perempuan pimpinan tinggi dipemerintahan yang terus mengupayakan pembangunan yang inklusif. Para perempuan pimpinan tinggi telah berupaya keras memberikan jawaban atas berbagai persoalan dan tantangan yang masih dihadapi masyarakat dengan kapasitas, kemampuan, serta program dimasing-masing instansi. Menteri Bintang menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi perempuan diberbagai sektor. Mulai dari bidang ekonomi dan ketenagakerjaan, dimana partisipasi perempuan disektor informal cukup tinggi namun masih perlu adanya pengakuan terhadap pekerjaan mereka yang masih membutuhkan perlindungan.

Lebih lanjut, perbandingan tingkat partisipasi kerja antara perempuan dan laki-laki masih memiliki gap yang cukup jauh. Meskipun mengalami berbagai tantangan, namun kemajuan berhasil capai salah satunya adalah Indeks Pembangunan Gender yang terus mengalami tren peningkatan.

"Hal ini harus terus didorong oleh berbagai pihak agar kemajuan pembangunan gender bisa terus berkelanjutan. Oleh karenanya, sinergi dan kolaborasi para perempuan pimpinan tinggi yang telah menunjukkan efektivitasnya harus terus dilanjutkan,” tutur Menteri Bintang.

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun menyampaikan pentingnya peranan perempuan dalam mengawal pembangunan nasional yang berkelanjutan. Perempuan berperan penting sebagai katalisator atau penggerak di berbagai sektor.

Antara lain transformasi ekonomi, lingkungan dan sosial. Selain itu, ketika perempuan sudah berdaya maka dia akan menciptakan ripple effect yang menginspirasi orang lain untuk berubah dan memberikan manfaat ke keluarga, masyarakat, dan negara. Untuk mendukung hal itu, harapannya agar PIMTI yang diisi oleh para perempuan pemimpin di berbagai sektor dapat mengoptimalkan keberadaannya dengan menjadi pendorong kebijakan atau policy entrepreneur bagi pemberdayaan perempuan di Indonesia.

"Dimulai dengan proses planning (perencanaan) dan budgeting (penganggaran) yang lebih women-centered. Salah satunya dengan kebijakan yang lebih ramah keluarga sehingga keterwakilan perempuan dalam leadership roles di setiap sektor bisa terwujud,” kata Isma. Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan kebijakan afirmatif yang telah dilakukan Pertamina dengan mengupayakan target 25 persen kepemimpinan perempuan dalam dua tahun ke depan dan kini telah mencapai angka 20 persen.

Untuk meningkatkan persentase perempuan di male dominated sector, Pertamina turut melakukan upaya dari hulu mulai dari proses rekrutmen, memberikan edukasi bagi perempuan agar berani berkiprah di berbagai sektor, sampai pembentukan Komunitas Perempuan Pertamina PERTIWI. “Upaya ini kami lakukan untuk memberikan perlindungan khususnya bagi perempuan dan kami konsisten melaksanakannya. Jika ada yang melanggar maka kami tidak segan untuk mengakhiri kontrak kerja dan sudah kami lakukan karena terbukti melakukan pelanggaran,” kata Nicke. Ketua Presidium Ikatan PIMTI Perempuan Indonesia Tahun 2024 Sally Salamah menyampaikan upaya-upaya PIMTI dalam memberdayakan perempuan melalui program peningkatan partisipasi perempuan dalam birokrasi melalui Sekolah PIMTI, pemberdayaan kewirausahaan melalui Toko PIMTI, dan kegiatan sosial pemberian bantuan pada pihak yang membutuhkan. (*)