Pin It

20190516 suramadu2

 

Pemerintah akan melakukan langkah konkret guna memajukan wilayah di sekitar Jembatan Suramadu, Jawa Timur. Menurut Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, pihaknya telah menyiapkan kawasan islami yang terintegrasi di kaki jembatan Suramadu, yaitu Islamic Science Park.

“Lahan yang diperlukan untuk membangun kawasan tersebut adalah 101 hektare, dan porsi wahana yang akan dibangun di tempat rekreasi itu adalah 20% untuk education, 30% untuk art, dan 50% untuk entertainment,” jelas Khofifah saat menghadiri Rapat Koordinasi Pembahasan tentang Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS), di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (14/5).

Taman rekreasi bernuansa islami yang akan jadi pionir di Indonesia itu akan dikembangkan Pemerintah Provinsi Jatim bekerja sama dengan developer yang membangun Jatim Park. Selain itu, untuk melengkapi arena tersebut, juga akan didirikan pusat kuliner halal dan museum augmented reality yang menceritakan kisah Wali Songo.

“Kemudian, kami juga akan mengembangkan kampung keris dan kampung batik agar bisa menjadi referensi tentang kekayaan Madura ke dunia. Tujuannya agar Indonesia secara umum, dan khususnya Madura bisa menjadi tujuan wisata muslim internasional,” jelas Khofifah.

Masyarakat Madura pun, lanjut Gubernur Jatim, diharapkan akan semakin menerima industri yang masuk ke wilayah jika itu bisa meningkatkan citra mereka sebagai wilayah yang religius.

Menyoal sumber daya alam, seperti yang diketahui bahwa selain sebagai penghasil garam, menurut Gubernur Jatim KhofifahIndar Parawansa, Madura juga mempunyai perkebunan tebu yang luas. Namun, infrastruktur yang berupa pabrik gula belum terbangun di sana. Maka itu, diharapkan pabrik gula akan dapat diwujudkan secepat di sana.

“Saya sudah ketemu dengan tokoh-tokoh di Madura, dan mereka yang malah merekomendasikan membangun pabrik gula,” ujar Khofifah.

Rencana pengembangan wilayah sekitar Jembatan Suramadu, dengan membangun Islamic Science Park dan pabrik-pabrik gula juga telah disetujui oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam Rapat Koordinasi itu.

Di sisi lain, Gubernur Jatim pun diminta mengusulkan nama-nama Bupati dan/atau Kepala Dinas setempat untuk bergabung dalam struktur organisasi BPWS. Untuk posisi Dewan Penasihat, Menko Darmin juga mengusulkan untuk mengajak serta ulama dan tokoh masyarakat yang berpengaruh di Madura.

Turut hadir dalam rakor tersebut adalah Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga, serta Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Wismana Adi Suryabrata. (Humas Kemenko Perekonomian/ES)