Wamendagri Bima Arya Sugiarto didampingi Wali Kota Padang usai mengunjungi lokasi banjir di Perumahan Griya Permata 1, Kota Padang, Sumbar. (Foto: Immanuel Kristi Winata/KPM Komdigi)
Padang, InfoPublik — Proses pemulihan pascabencana di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), kini telah mencapai sekitar 50 hingga 60 persen. Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, saat meninjau lokasi banjir di Perumahan Griya Permata 1, Padang, pada Selasa (2/12/2025).
Wamendagri menilai upaya pemulihan berjalan signifikan, namun tetap memerlukan percepatan, terutama untuk memastikan seluruh akses, layanan dasar, dan pemukiman warga kembali berfungsi. “Pemulihan ini bertahap. Sekitar 50 sampai 60 persen sudah pulih. Mudah-mudahan cuaca tidak memburuk lagi agar proses bisa terus dipercepat,” ujar Bima Arya.
Dalam kunjungan tersebut, Wamen Bima menegaskan bahwa beberapa kebutuhan mendesak perlu segera dipenuhi untuk mempercepat pemulihan. Kebutuhan tersebut antara lain alat berat untuk membersihkan material dan membuka akses, unit pemadam kebakaran untuk menyemprot lumpur dan mendukung pembersihan pemukiman, dan tenaga tambahan untuk mendukung pembersihan lingkungan dan fasilitas umum. “Kami akan mengoordinasikan bantuan lintas daerah. Pemerintah daerah terdekat seperti Jambi, Palembang, dan Pekanbaru akan kami hubungi untuk mengirimkan dukungan alat dan personel,” katanya.
Kemendagri Percepat Layanan Adminduk dan Pendataan Kerusakan
Wamen Bima juga menekankan pentingnya pendataan kerusakan sebagai dasar perencanaan bantuan lintas kementerian. Selain itu, Kemendagri telah menginstruksikan jajaran Dukcapil untuk mempercepat penerbitan dokumen-dokumen penting warga. “Kami minta Dukcapil melakukan jemput bola untuk mencetak KTP, KK, dan dokumen lain yang dibutuhkan warga. Semua dicetak dan langsung diantarkan,” jelasnya.
Kemendagri juga meminta dinas kesehatan bersiaga penuh untuk mencegah potensi penyakit pascabencana, mengingat posko melaporkan keterbatasan obat-obatan.
Menurut Bima, kebutuhan pembangunan dam menjadi semakin mendesak sebagai solusi jangka panjang untuk melindungi warga dari risiko banjir. Selain itu, rencana relokasi warga dari titik berisiko juga tengah disiapkan Pemerintah Kota Padang. “Kami mengapresiasi langkah Pak Wali yang sudah menyiapkan relokasi untuk daerah berisiko tinggi. Jadi jangka pendek dan jangka panjang berjalan seiring,” katanya.
Walikota Padang melaporkan bahwa terdapat sembilan korban jiwa akibat bencana yang melanda sejumlah kecamatan. Meski tingkat dampak tidak setinggi di Agam, Pemkot Padang telah menggerakkan seluruh dinas untuk mempercepat pemulihan.
Wamendagri menegaskan bahwa seluruh dinas di bawah pemerintah daerah harus terus turun ke lapangan sesuai instruksi Presiden. “Pemerintah harus hadir. Pak Wali sudah turun langsung, dan semua perangkat daerah harus ikut hadir mempercepat pemulihan,” ujarnya.
Dengan dukungan antar-daerah, pemerintah pusat, dan percepatan pemulihan layanan dasar, diharapkan progres pemulihan Kota Padang dapat mencapai 100 persen dalam waktu dekat.








