Pin It

20230303 Penanganan Stunting Harus Simultan

Foto: KemenkoPMK

 

Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan bahwa penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem perlu ditangani secara simultan.

Seperti yang dikutip InfoPublik, Jumat (3/3/2022), Menko Muhadjir meminta seluruh pihak khususnya pemerintah daerah berkomitmen mengambil peran.

“Jadi karena itu saya mohon pemerintah provinsi untuk betul-betul mempercepat penurunan angka stunting dan angka kemiskinan ekstrem,” ujar Menko Muhadjir dalam Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo pada Kamis (2/3/2023).

Berdasarkan data SSGI tahun 2022 prevalensi stunting di Provinsi Gorontalo sebesar 23,8 persen dan masuk ke kategori tinggi, kemudian angka kemiskinan ekstrem di Provinsi Gorontalo sebesar 4,28 persen.

Lanjut Menko Muhadjir, data menunjukkan bahwa antara kemiskinan ekstrem dan prevalensi stunting ini beririsan, karena hampir 60 persen keluarga stunting adalah keluarga miskin ekstrem.

Salah satu wilayah yang sukses menangani stunting adalah Kabupaten Puhuwatu yang mengalami penurunan hingga 6,4 persen pada 2022, turun sebanyak 27,7 persen dari tahun sebelumnya.

Sementara Wakil Bupati Puhuwato Suharsi Igisira menyampaikan, kiat yang dilakukan untuk menangani stunting ini salah satunya dengan menjalankan program Rumah Tangga Pelopor Stunting (RTPS) di setiap desa.

Menko Muhadjir menyampaikan apresiasinya kepada Kabupaten Pohuwatu yang menjadi wilayah dengan penurunan prevalensi stunting tertinggi. Namun menurutnya upaya ini masih perlu ditingkatkan karena dari segi kemiskinan ekstrem di Kabupaten Pohuwatu masih tergolong tinggi sebesar 4,91 persen.

Ia meminta segenap jajaran pemerintah di Provinsi Gorontalo untuk melakukan intervensi secermat mungkin untuk mengusulkan kebutuhan yang belum terpenuhi, baik antropometri maupun USG.

Sehingga semua Puskesmas di Provinsi Gorontalo dapat memiliki peralatan yang memadai. Untuk intervensi spesifik yang lain, Menko Muhadjir meminta untuk ditegakkan mohon betul-betul ditegakkan memberikan perhatian pada remaja putri dan ibu hamil.

“Ini untuk mengamankan dirinya sebagai calon yang akan melahirkan generasi bangsa masa depan dengan menyehatkan dirinya sebaik mungkin, termasuk program penambahan makanan tambahan,” kata Menko Muhadjir.

Sebagai informasi, Provinsi Gorontalo merupakan wilayah dengan kategori prevalensi stunting tinggi, berada di peringkat ke-17 dari seluruh provinsi di Indonesia pada 2022. Namun, prevalensi Provinsi Gorontalo menurun 5,2 persen pada 2021. (*)