Pin It

20190812 menkeu lps breakfast forum

Menkeu Sri Mulyani Indrawati saat berbicara pada acara Breakfast Forum Iluni FEB UI di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Jumat (9/8).

 

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyati Indrawati mengemukakan, pemerintah bekerjasama dengan pemangku kepentingan terkait fiskal dan moneter seperti Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah, sedang dan akan terus melakukan kebijakan yang tepat dalam memperbaiki dan memperkuat fundamental ekonomi Indonesia.

“Berbagai kebijakan tersebut diharapkan dapat membuat Indonesia mempunyai daya tahan tinggi dalam menghadapi gejolak lingkungan global maupun perubahan di dalam negeri yang seringkali tidak terduga,” kata Sri Mulyani pada acara Breakfast Forum Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (Iluni FEB UI) di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Jumat (9/8).

Namun walaupun sudah melakukan kebijakan ekonomi yang tepat, di dalam era global ini, menurut Menkeu, suka atau tidak suka, ada faktor-faktor penting yang berada di luar kendali Indonesia. Kendali tersebut berada pada negara yang secara sistem ekonomi sangat kuat seperti Amerika, Eropa, Jepang,dan  RRC.

“Kalau mereka ‘bersin’ maka seluruh dunia akan terkena flu,” ujar Menkeu seraya menambahkan, di era ekonomi yang saling terkait saat ini, banyak sekali faktor kebijakan negara-negara maju yang mempengarMenkeuuhi perekonomian Indonesia dan seluruh negara lainya.

 

Kemandirian Ekonomi

Oleh karena itu, Menkeu Sri Mulyani Indrawati menekankan, diperlukan kemandirian ekonomi yang terutama bersumber dari dalam negeri agar Indonesia mampu bertahan apabila terjadi goncangan lingkungan global.

“Indonesia memiliki modal yang menjanjikan misalnya dari sisi jumlah penduduk, potensi ekonomi yang besar, geografi yang luas dan kekayaan alamnya,” tegas Menkeu.

Untuk dapat mandiri secara ekonomi, menurut Menkeu, terdapat beberapa hal fundamental yang perlu diperbaiki secara berkelanjutan. Hal tersebut adalah peningkatan produktifitas dan daya saing, pendalaman jasa keuangan yang inklusif serta reformasi struktural.

Diharapkan perbaikan tersebut akan membawa Indonesia menjadi semakin mandiri dan tidak mudah tergoncang oleh perubahan global yang sekaligus menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang mampu menjadi pemain utama dalam persaingan perdagangan global. (Facebook Sri Mulyani Indrawati/ES)