Pin It

20250115 Program Makan Bergizi Gratis Dorong Pembangunan Ekonomi DaerahWakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI, Herman Khaeron./Foto Istimewa/Humas DPR RI

 

Jakarta, InfoPublik – Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI, Herman Khaeron, memberikan apresiasi terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dimulai pada 6 Januari 2025. Khaeron menilai bahwa program itu tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi bagi penerima manfaat, tetapi juga memiliki potensi untuk menjadi pembangkit ekonomi baru di berbagai daerah.

"Selain memberikan asupan gizi dan nutrisi, program MBG juga menjadi pembangkit ekonomi baru di daerah," kata Herman Khaeron dalam keterangan yang diterima InfoPublik, Senin (14/1/2025).

Khaeron menilai bahwa program MBG yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dapat memberikan dampak besar, baik di bidang kesehatan maupun ekonomi. Dengan memastikan asupan gizi yang cukup bagi anak-anak, terutama di tingkat SD, SMP, dan SMA, ia berharap program ini dapat mencetak generasi muda yang unggul yang siap menghadapi tantangan besar Indonesia Emas 2045.

"Anak-anak atau siswa yang sekarang berada di SD, SMP, dan SMA diharapkan ini akan tercukupi gizi dan nutrisinya, sehingga menciptakan generasi yang unggul ke depan. Generasi emas adalah generasi yang ekonominya maju, adil, sejahtera, dan tentu saja bangsa yang maju," ucap Khaeron.

Dari sisi ekonomi, Khaeron menilai program MBG dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Dengan melibatkan warga lokal serta bahan baku lokal dalam penyediaan makanan bergizi melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), program ini memberikan peluang bagi ekonomi lokal untuk berkembang.

"Ekonomi daerah akan meningkat karena ada banyak pesanan ataupun kebutuhan akan komoditas-komoditas lokal yang dihasilkan di wilayahnya masing-masing. Ini tentu akan menjadi pembangkit ekonomi baru," tuturnya.

Program MBG sebagai Prioritas Utama Pemerintah

Meskipun Program Makan Bergizi Gratis menjadi prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo, Khaeron menegaskan bahwa program ini tidak mengesampingkan prioritas unggulan lainnya, seperti kedaulatan dan kemandirian pangan serta energi. "Kedaulatan dan kemandirian air juga itu tetap dijalankan," tambahnya.

Program Makan Bergizi Gratis telah diterapkan di sekolah-sekolah dan posyandu di 26 provinsi di Indonesia sejak awal tahun 2025. Seiring berjalannya waktu, program ini bertujuan untuk meningkatkan jangkauan dan jumlah penerima manfaat. Saat pertama kali diluncurkan, terdapat sekitar 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah dan ibu hamil.

Jumlah SPPG ini diproyeksikan akan terus meningkat setiap hari hingga mencapai 937 titik pada akhir Januari 2025, dengan target menjangkau tiga juta penerima manfaat. Pada akhir 2025, program ini diharapkan dapat mencakup hingga 15 juta penerima manfaat, dan pada 2029, ditargetkan untuk menjangkau 82,9 juta penerima manfaat.

Program ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat, serta menjadi salah satu upaya strategis untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera dan berkelanjutan.