Pin It

Lepas Tukik 1

 

Denpasar – Untuk menjaga kelestarian ekosistem habitat Penyu di perairan luas di Bali, Pemerintah Kota Denpasar bersinergi dengan Yayasan Penyu Lestari Serangan melepaskan 400 ekor tukik (anak penyu) ke laut luas, Selasa (9/8) kemarin di bibir Pantai Sanur, Inna Grand Bali Beach Hotel. Pelepasan tukik ini di pimpin langsung Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara di dampingi Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede bersama delegasi Organitation World Heritage City (OWHC) Asia Pasifik. Yang kemudian lanjut mengunjungi salah satu subak yang mana subak merupakan warisan budaya dengan filosofi Tri Hita Karana, yakni Subak Sembung, dan lanjut mengunjungi obyek City Tour Kota Denpasar yaitu Museum Bali dan Inna Bali Hotel yang merupakan Hotel Heritage

Pelepasan Tukik ini sebagai wujud nyata Pemerintah Kota Denpasar dalam pelestaraian habitat  penyu di Bali khusunya di Denpasar, dikarenakan penyu kini telah menjadi perhatian dunia karena habitat penyu semakin berkurang dan langka, demikian disampaikan Wakil Walikota Jaya Negara saat di temui dalam pelepasan tukik. Kepada masyarakat dihimbau untuk ikut melestarikan spesies penyu, yakni dengan tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari penyu telur maupun daging, tidak menggunakan barang-barang yang terbuat dari cangkang penyu, tidak membuang sampah plastik dan benda-benda lain yang berbahaya ke dalam laut, tidak mengganggu penyu yang sedang bertelur karena mereka dapat menghentikan proses bertelur apabila merasa terancam, tidak mengambil telur-telur penyu karena akan menghancurkan populasi mereka, menjaga kesehatan terumbu karang kita, dikarenakan terumbu karang yang sehat merupakan tempat makan dan tempat tinggal yang baik untuk penyu dan turut mendukung program konservasi penyu laut.

Sementara salah satu Penangkar dari Yayasan Penyu Lestari Serangan Wayan Geriya mengatakan, tukik-tukik yang di lepas ini merupakan hasil dari penangkaran penyu di wilayah Serangan, dengan umur tukik yang di lepas berumur satu bulan. Adapun jenis tukik yang dilepas hari ini yakni penyu lekangatau dikenal dengan nama Olive ridley turtle (Lepidochelys olivacea), dimana penyu jenis lekang ini memiliki sisik yang sangat halus dengan bentuk sisik tengah yang membulat dan sisik samping memanjang. “Tukik yang di lepas ini akan nantinya akan kembali lagi ke pesisir pantai dengan jarak 10 tahun lamanya untuk bertelur, yang mana penyu ini bisa bertelur sampai ratusan telur sekalinya dalam satu periode dalam setahun, jadi setelah bertelur ini kami akan menjaga dan menangkar telur ini sampai menetas kembali dan siap untuk dilepas kelaut, ini merupakan salah satu upaya di dalam menjaga kelestarian habitat penyu”, pungkas Geriya. (ays’/humas.dps)