Pin It

20241017 Stasiun Pondok Rajeg Siap Beroperasi Didukung Akses Angkutan TerintegrasiPlt. Kepala BPTJ Suharto (kedua dari kanan) bersama jajaran Kemenhub saat meninjau Stasiun Pondok Rajeg yang akan segera di resmikan. Foto : BPTJ

 

Jakarta, InfoPublik - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) memastikan kesiapan angkutan lanjutan di Stasiun Pondok Rajeg dengan berkoordinasi bersama Dinas Perhubungan Kota Depok. Langkah itu diambil guna mempersiapkan beroperasinya layanan Stasiun Pondok Rajeg yang telah lama dinantikan masyarakat.

Beberapa aspek yang dikoordinasikan antara BPTJ dan Pemkot Depok mencakup aksesibilitas dari dan menuju stasiun, serta langkah-langkah integrasi layanan transportasi ke depan.

Plt. Kepala BPTJ, Suharto, menyatakan bahwa kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan terus dilakukan untuk memastikan kelancaran operasional stasiun. "Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Depok terkait kemungkinan rerouting dan rencana yang akan diterapkan agar selaras dengan program kami. Harapan kami, ini akan memudahkan masyarakat mengakses Stasiun Pondok Rajeg," ungkapnya, Rabu (16/10/2024).

Suharto juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah bersabar menunggu hadirnya layanan ini, serta mengapresiasi Dinas Perhubungan Kota Depok atas dukungannya dalam mewujudkan pengoperasian kembali stasiun tersebut.

"Koordinasi dan kolaborasi merupakan kunci penting untuk memaksimalkan layanan transportasi massal. Tanpa peran serta pemerintah daerah, pengaturan di tingkat lokal seperti parkir, rerouting, dan penyediaan park and ride akan sulit dilakukan," tambah Suharto.

Zamrowi, Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, turut menyatakan kebahagiaannya dengan reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg. "Beroperasinya kembali stasiun ini akan berdampak signifikan bagi masyarakat Depok. Saat ini, angkutan yang sudah beroperasi adalah angkot 72. Namun, kami telah menyiapkan tiga trayek tambahan, yaitu arah Cibinong serta dua rute langsung ke stasiun, yaitu D09 dan D10," jelas Zamrowi.

Ia juga menjelaskan bahwa D09 sedang dalam proses peremajaan menjadi Mikro Trans Depok dengan AC. Sebanyak 27 unit angkot akan diremajakan untuk meningkatkan kualitas layanan. "Rute D09 dan D10 nantinya akan diperpanjang hingga Stasiun Pondok Rajeg," tambahnya.

Zamrowi juga menyebutkan rencana pemerintah untuk mendukung operasional stasiun, termasuk dengan pembebasan lahan di sekitar Stasiun Pondok Rajeg untuk pembangunan Terminal Tipe C pada 2025, yang akan dibiayai oleh APBD. "Dengan adanya terminal ini, angkot siap melayani masyarakat yang menggunakan layanan kereta commuter," ujarnya.

Sebagai informasi, Stasiun Pondok Rajeg mulai direaktivasi oleh BPTJ sejak 2020. Prosesnya dimulai dengan penyusunan studi kelayakan dan dilanjutkan dengan pembangunan infrastruktur stasiun, termasuk pengangkatan jalur kereta dan instalasi listrik aliran atas (LAA) pada 2022 hingga 2023. Saat ini, aset Stasiun Pondok Rajeg telah diserahkan kepada Ditjen Perkeretaapian melalui Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Jakarta.

Reaktivasi stasiun itu bertujuan untuk mengurai kepadatan di Stasiun Cibinong, Citayam, dan Depok, serta membantu mengurangi kemacetan di wilayah Kecamatan Cilodong dan Pondok Rajeg. Kehadiran layanan itu diharapkan mendorong masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum, khususnya kereta api, demi kelancaran mobilitas dan mengurangi beban lalu lintas di Jabodetabek.