SURABAYA - Kemajuan dan prestasi di berbagai bidang yang berhasil diraih Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, tidak akan bisa terwujud tanpa adanya kemauan untuk bekerja keras dan bergotong-royong. Semangat itulah yang telah menjadikan Surabaya menjadi kota yang nyaman bagi warganya serta role model bagi banyak kabupaten/kota di Indonesia.
Itulah intisari pesan yang disampaikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini pada saat peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-724 tahun yang digelar di Taman Surya, Rabu (31/5/2017) pagi. Bahwa majunya Surabaya dikarenakan sinergi yang manis antar semua stake holder di Kota Pahlawan.
“Tanpa kerja keras dan gotong royong, Surabaya tidak akan bisa seperti sekarang. Di Surabaya, DPRD nya wellcome, masyarakatnya mudah diajak membangun kota, termasuk juga pengusaha dan media. Kolaborasi semua insan kota itu yang membuat Surabaya maju,” jelas wali kota.
Sebelumnya, di acara respesi HJKS Surabaya ke-724 di Taman Surya yang dihadiri oleh Forpimda Kota Surabaya, kepala daerah sister city, lurah, camat, hingga kepala dinas serta pelajar di Surabaya, Wali Kota Tri Rismaharini menyampaikan banyak hal perihal pencapaian yang telah dilakukan Pemkot Surabaya.
Capaian itu mulai dari pembenahan infrastruktur diantaranya pembangunan jalan-jalan baru sepanjang 315 kilometer mulai tahun 2010. Diantaranya Frontage Road di kedua sisi Jalan Ahmad Yani yang sudah difungsikan dan akan dituntaskan tahun ini.
Selain itu, penanggulangan banjir dengan membangun 30 embung serta adanya penurunan luasan banjir 50 persen dan lama genangan turun lebih dari 40 persen dibandingkan 2010. Lalu pembangunan Rusun di mana sejak 2010 telah dibangun 79 blok untuk 4017 keluarga, hingga pembangunan sarana olahraga di kelurahan-kelurahan.
“Keberadaan jalan baru telah meningkatkan indeks harga properti residensial secara eksponensial mulai triwulan ketiga 2012 dan kini mencapai 315,42 di atas kota-kota besar di Indonesia. Pembangnan jalan baru ini diharapkan menjadi keunggulan nyata Surabaya sebagia pintu gerbang perekonomian Jawa Timur dan kawasan Indonesia Timur,” jelas wali kota.
Fokus pembenahan pada sumber daya manusia (SDM) juga beberapa kali disebut wali kota dalam sambutannya pada resepsi peringatan Hari Jadi Kota Surabaya ke-724. Disampaikan wali kota, SDM Surabaya terus meningkat yang tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di mana shortfall (harapan hidup, melek huruf dan daya beli) mencapai 80,38. “SDM Surabaya harus lebih baik dan bersaing melalui kualitas pendidikan yang unggul diiringi kerja keras dan disiplin,” harap wali kota.
Disampaikan juga tentang jumlah anak-anak berprestasi di Surabaya yang meningkat pesat. Di tahun 2016 lalu, ada 6580 anak-anak yang telah meraih prestasi. Bahkan, jumlah anak yang berprestasi internasional meningkat lebih dari 62 persen.
Selain itu, Pemkot Surabaya menyiapkan ratusan beasiswa untuk anak-anak Surabaya yang berprestasi dari keluarga kurang mampu seperti keperawatan, perhotelan, pendidikan engineering serta pilot. Untuk tahun ini, sebanyak 24 anak Surabaya yang sebelumnya mendapatkan beasiswa, telah bekerja di Garuda Maintenance Facility.
Tentang upaya perbaikan kualitas lingkungan hidup, diantaranya jumlah luasan terbuka hijau yang kini mencapai 7267 hektar (termasuk hutan kota seluas 45 hektar) serta pembangunan 372 taman kota yang menyebar di wilayah kota. “Terima kasih kepada teman-teman di SKPD, jajaran Forpimda dan masyarakat yang membuat Surabaya menjadi kota yang berkarakter, berawawasan global dan berkonsep ekologi. Surabaya sudah ada di peta dunia,” sambung wali kota perempuan pertama di Surabaya.
Nuansa Suroboyo-an
Resepsi perayaan HJKS ke-724 berlangsung semarak dengan nuansa khas Suroboyo-an. Jajaran SKPD Pemkot Surabaya mulai dari lurah mengenakan baju cak dan ning Suroboyo. Tak terkecuali wali kota Risma yang memakai kebaya merah marun dibalut kerudung merah putih dan bawahan merah berpadu cokelat. Tiap pergantian sesi acara upacara, diiringi dengan gamelan khas ludruk Suroboyo.
Upacara dibuka dengan pembacaan sejarah singkat Kota Surabaya oleh Ketua DPRD Surabaya. Lantas pembacaan sambutan wali kota. Berikutnya, wali kota memberikan penghargaan kepada masyarakat Surabaya dan instansi yang berprestasi. Diantaranya dokter teladan tingkat Puskesmas, juara I pengembangan kelurahan (Putat Jaya), Kecamatan Benowo sebagai juara I lomba sinergitas kecamatan, RSUD BDH sebagai juara lomba sistem tata kearsipan kategori dinas.
Semarak upacara HJKS diakhiri dengan penampilan tari remo yang dibawakan 724 anak-anak. Yang berbeda dari tahun lalu, perayaan HJKS ke-724 juga dimeriahkan oleh Tari Tumbelo yang dibawakan 22 penari. Menariknya, penari tersebut langsung dari Papua. Mereka adalah siswa/siswi dari SMPN 5 Manokwari. (PR)