BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar merasa bangga akan prestasi Sri Wahyuni, atlet asal Jawa Barat yang berhasil menyabet medali perak angkat besi Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Menurutnya bukan hanya saja penghargaan, tapi pembinaan selanjutnya harus menjadi prioritas bersama.
"Kita harus hargai, harus apresiasi, dan bagaimana nanti pembinaan selanjutnya seperti apa. Karena (mendapatkan) perak di Olimpiade bukan hal yang mudah, levelnya dunia, kita harapkan mungkin yang akan datang bisa mendapat emas,” katanya.
Deddy mengatakan adanya kompetisi yang rutin adalah salah satu cara pembinaan yang efektif. “Melalui sebuah kompetisi yang teratur dan sponsor- sponsor yang bisa dilakukan oleh berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta," katanya.
Untuk kadedeuh/ bonus bagi atlet asal Jabar yang berprestasi dirinya akan mengusahakan sebaik-baiknya namun tidak mau menjanjikan apapun.
"Insya Allah kita pikirkan yah, jangan janji kalau belum pasti," katanya.
Sri Wahyuni Agustiani, Sabtu (6/8/2016) atau Minggu pagi WIB, meraih medali perak setelah mencatatkan angkatan total 192 kg, dengan angkatan snatch 82 kg dan clean & jerk 107 kg. Sri dikalahkan lifter asal Thailand, Tanasa Sopita dengan total angkatan terpaut 8 kg saja. Perunggu di ambil lifter Jepang Hiromi Miyake dengan total angkatan 180 kg.
Ini merupakan debut pertama lifter putri kelahiran Bandung, 13 Agustus 1994 tersebut di pesta olah raga multicabang terbesar di dunia itu. Performa Yuni memang terlihat mumpuni sejak tiga tahun belakangan ini. Sejak merebut medali emas Islamic Solidarity Games 2013 di Palembang, penampilannya terus menanjak dengan merebut emas di SEA Games Myanmar pada tahun yang sama.
Hingga saat ini, Indonesia telah berhasil mengumpulkan dua medali perak dari cabang olah raga yang sama yakni angkat besi pada Olimpiade Rio 2016. (HUMAS JABAR)