Tim Panel Independen Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020 Rudy Sumarwono dalam Presentasi dan Wawancara Top 99 dan 15 finalis KIPP 2020 hari kelima, di Jakarta, Jumat (03/07).
JAKARTA – Instansi pemerintah diharapkan bisa bertahan ditengah pandemi Covid-19. Bukan hanya perihal mempertahankan eksistensi, tapi juga mampu menjaga pelayanan masyarakat tetap optimal. Salah satu cara bertahan di masa pandemi adalah dengan menciptakan inovasi.
Hal itu diungkapkan anggota Tim Panel Independen Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020 Rudy Sumarwono. Bagi Rudy, inovasi yang muncul ditengah pandemi adalah hal yang penting. “Justru di situasi sulit seperti ini, kemampuan suatu instansi atau organisasi untuk surviving jadi suatu hal yang penting,” ungkapnya usai tahap Presentasi dan Wawancara Top 99 dan 15 finalis KIPP 2020, di Jakarta, Jumat (03/07).
Tahun ini adalah kali pertamanya menjadi anggota Tim Panel Independen KIPP. Ia mengapresiasi inovasi dari instansi pusat, daerah, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berguna bagi masyarakat luas. Rudy juga menilai inovasi yang muncul di tahun ini sangat beragam.
Selama lima hari tahap presentasi dan wawancara ini berlangsung, inovasi yang muncul berasal dari berbagai sektor. Diantaranya adalah pelayanan kesehatan, penciptaan lapangan kerja, pendekatan sosial, hingga pemanfaatan teknologi digital. “Banyak juga inovasi yang berusaha mempersingkat mata rantai birokrasi. Luar biasa berbagai inovasinya ini,” imbuh Rudy.
Berbeda dari KIPP tahun sebelumnya, kali ini ada inovasi kategori Kelompok Khusus, yaitu inovasi yang pernah meraih penghargaan, dan dilombakan kembali. Inovasi dari Kelompok Khusus tersebut akan dinilai keberlanjutan dan perkembangannya.
Rudy mengatakan, Tim Panel Independen sudah meneliti dan memperdalam inovasi Kelompok Khusus tersebut. Dari hasil penilaian, ia mendapat banyak informasi dan cukup merasa puas dengan inovasi tersebut. “Dan kami yakin banyak inovasi berlanjut di kemudian hari,” ungkapnya.
Selama tahapan presentasi dan wawancara ini, hampir seluruh inovasi dipresentasikan oleh menteri, gubernur, kepala lembaga, wali kota, direktur utama BUMN, serta kapolda. Tentu, keterlibatan aktif dari petinggi instansi tersebut menunjukkan komitmen terhadap inovasi yang dihasilkan.
Usai tahap ini, 99 inovasi tersebut akan disaring menjadi Top 45 Inovasi Pelayanan Publik dan 5 Outstanding Innovations. Rudy berharap, ada sustainability atau keberlanjutan yang signifikan dari semua inovasi terbaik itu. Bahkan, inovasi terpilih akan dilombakan pada ajang internasional, United Nations Public Services Awards (UNPSA). Bagi pemda yang berhasil masuk dalam Top 45, akan diberikan Dana Intensif Daerah (DID).
Untuk Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) sebagai penyelenggara, Rudy berpesan agar bisa membantu replikasi inovasi ke berbagai daerah. “Karena ini inovasi yang luar biasa, dan akan sangat baik bila direplikasi ke berbagai kementerian, lembaga, dan daerah,” pungkasnya. (don/HUMAS MENPANRB)