Menteri Parekraf Sandiaga Uno bertemu Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas, di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Kamis (02/11).
JAKARTA – Integrasi dan digitalisasi penyelenggaran event menjadi salah satu prioritas dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Usai uji coba digitalisasi perizinan event yang dimulai 11 September 2023 lalu, kini proses tersebut sedang dalam tahap memperbaiki sejumlah kendala yang ditemukan. Ini merupakan bagian dari wujud reformasi birokrasi sesuai arahan Presiden Jokowi.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengapresiasi gerak cepat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno beserta jajarannya. “Perizinan penyelenggaraan event ini termasuk layanan prioritas yang ditargetkan dalam SPBE. Kami sangat mengapresiasi selesainya perizinan berbasis digital yang melibatkan Polri, Kementerian Investasi, dan beberapa instansi lain, yang kini pada tahap penyempurnaan. Kami acungkan jempol atas kualitas pelayanan publik yang makin baik terkait penyelenggaraan event,” ujar Menteri Anas usai pertemuan dengan Menteri Parekraf Sandiaga Uno di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Kamis (02/11).
Anas mengatakan, penyelenggara event yang merupakan bagian dari ekonomi kreatif bisa menjadi salah satu pengungkit perekonomian. Apalagi, sektor ekonomi kreatif telah membuka jutaan lapangan kerja. “Artinya, bila izin event semakin mudah dengan integrasi dan digitalisasi ini, maka akan mendorong banyak penciptaan lapangan kerja,” ujar Anas.
Anas memaparkan, integrasi dan digitalisasi perizinan event bermula dari arahan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas kabinet beberapa waktu lalu yang memutuskan untuk memperkuat sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE). “Ada 9 prioritas yang sedang diperbaiki pemerintah, salah satunya perizinan event,” ujar Anas yang juga salah satu Koordinator SPBE Nasional.
Anas menyampaikan apresiasi kepada seluruh kementerian/lembaga terkait yang telah bekerja keras mewujudkan digitalisasi pelayanan perizinan event secara terintegrasi melalui pemangkasan bisnis yang signifikan.
“Dengan pemangkasan proses bisnis, dengan kemudahan perizinan, dengan deregulasi, semoga semakin banyak event di Indonesia untuk menggerakkan ekonomi lokal. Tinggal sekarang apa yang perlu diperbaiki dari temuan saat uji coba layanan ini, itu akan disempurnakan oleh kementerian/lembaga terkait,” ujar Anas.
Menteri Parekraf Sandiaga Uno menjelaskan, ada beberapa masalah yang ditemui pasca-uji coba digitalisasi izin event. Rencananya, Presiden Joko Widodo akan hadir saat grand launching digitalisasi perizinan event setelah semua perbaikan rampung.
“Ini reformasi terbesar berbasis digitalisasi di industri event yang jumlah totalnya sekitar 3000 lebih event per tahun,” ungkap Sandi Uno. Output ekonominya pun menyentuh angka yang besar, yakni sekitar Rp170 riliun.
Dengan pemanfaatan sistem digital dan pemangkasan proses bisnis, diharapkan event di berbagai daerah akan semakin tumbuh. Dalam uji coba beberapa waktu lalu, semua sistem instansi telah terintegrasi, termasuk sistem pada Online Single Submission (OSS) dan Polri. Kolaborasi lintas sektor pada digitalisasi perizinan event ini memudahkan dunia usaha.
Sandiaga menyampaikan bahwa pertemuan dengan Menteri Anas ini juga membahas peningkatan kualitas sumber daya manusia pada sektor pariwisata. Kemajuan pada bidang pariwisata dan ekonomi kreatif ini juga salah satu bukti bahwa birokrasi bisa turut andil dalam sektor unggulan tersebut.
Sandiaga sepakat dengan Menteri Anas bahwa birokrasi harus bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. “Dampaknya ini yang kita ukur berdasarkan data dan evidence. Kami sepakat memastikan kualitas sdm kepariwisataan ini kita tingkatkan,” pungkas Sandiaga. (don/HUMAS MENPANRB)