Pin It

20180412 STIS logo

JAKARTA –  Sekolah Tinggi Ilmu Statistika (STIS) yang belum lama ini berubah menjadi Politeknik Statistika STIS, kembali membuka pendaftaran bagi calon mahasiswa. Meskipun sudah berganti nama, tapi formasi pada lembaga pendidikan kedinasan di bawah Badan Pusat Statistik (BPS) untuk tahun akademik 2018/2019 sama dengan tahun lalu, yakni 600 orang.  Seperti halnya perguruan tinggi kedinasan lainnya, STIS juga menjadi salah satu favorit lulusan SMA sederajat. Tercatat jumlah pendaftar mencapai 24.226 orang (1 : 40), atau dengan peluang untuk lulus sebesar 2,48 %.

Perlu dipahami bersama , perbedaan antara sekolah tinggi dan politeknik ada pada fokus rumpun ilmu. Sekolah tinggi merupakan perguruan tinggi yang hanya menyelenggarakan pendidikan pada satu rumpun ilmu pengetahuan, sedangkan politeknik menyelenggarakan program vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan.

Dalam rekrutmen tahun ini, Prodi Statistika Program Diploma III, Politeknik Statistika STIS akan menerima 150 mahasiswa baru, termasuk 10 mahasiswa program afirmasi. Terkait program afirmasi, dari Provinsi Papua dan Papua Barat akan diterima masing-masing 3 mahasiswa baru. Sedangkan dari Provinsi Maluku dan Maluku Utara, STIS akan menerima masing-masing 2 mahasiswa baru. Program afirmasi adalah program khusus untuk putra-putri dari Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara untuk mengisi formasi pegawai BPS di wilayah tersebut.

Untuk prodi Statistika Program Diploma IV akan diterima 300 mahasiswa. Sedangkan prodi Komputasi Statistik Program Diploma IV akan menerima 150 mahasiswa. “Selama masa pendidikan, mahasiswa tidak dibebani biaya pendidikan dan akan diberikan uang saku sesuai ketentuan/peraturan yang berlaku,” tulis Surat Pengumuman Kepala BPS nomor B-078/STIS/2700/04/2018, yang ditandatangani Kepala BPS, Suhariyanto.

Politeknik Statistika STIS menerima mahasiswa baru melalui dua jalur, yaitu jalur ikatan dinas untuk lulusan SMA, dan jalur tugas belajar. Jalur tugas belajar merupakan jalur bagi mereka yang berstatus PNS atau anggota TNI/Polri, dan ditugaskan oleh instansi asal untuk mengikuti pendidikan di STIS. Ketentuan mengenai jalur tugas belajar akan diumumkan secara terpisah.

Sebagai syarat agar dapat mengikuti seleksi ini, calon mahasiswa harus sehat jasmani dan rohani, tidak buta warna, dan bebas narkoba. Untuk program Diploma IV, calon mahasiswa merupakan siswa kelas XII atau lulusan SMA tahun ajaran 2017/2018 jurusan IPA. Sedangkan untuk program Diploma III, calon mahasiswa harus siswa kelas XII atau lulusan SMA jurusan IPA/IPS tahun ajaran 2017/2018. Umur minimal pelamar adalah 16 tahun dan maksimal 22 tahun, per 1 Oktober 2018. “Nilai matematika dan Bahasa Inggris minimal 7,00 pada rapor kelas XII semester I,” tulis surat tersebut.

Khusus program afirmasi, hanya boleh dilamar oleh putra-putri asli Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulaweso Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, dan Kepulauan Bangka Belitung. Untuk program khusus itu, harus dari garis keturunan orang tua asli wilayah tersebut dibuktikan dengan surat keterangan kelurahan atau Kepala Desa.

Syarat selanjutnya adalah belum menikah dan bersedia tidak menikah selama mengikuti pendidikan di STIS sampai dengan pengangkatan PNS. Para calon mahasiswa juga tidak sedang menjalankan ikatan dinas dengan instansi lain, dan bersedia mematuhi peraturan Politeknik Statistika STIS.

Calon peserta melakukan pendaftaran secara online melalui portal https://sscndikdin.bkn.go.id, dilanjutkan dengan mengisi data pendaftaran melalui aplikasi SPMB STIS di http://www.stis.ac.id/spmb. Calon peserta harus menggunakan NIK dan password yang sama seperti saat mendaftar di portal SSCN. Setelah mengisi data pendaftaran, para peserta akan mendapat Nomor Pendaftaran dan Kode pembayaran.

Para calon peserta wajib membayar biaya seleksi sebesar Rp 300.000,- melalui Bank BRI sebelum batas waktu yang ditentukan. Setelah melakukan pembayaran, calon peserta kembali masuk ke website Politeknik Statistika STIS untuk mencetak Kartu Tanda Peserta Ujian Masuk.

Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dilakukan dalam empat tahap. Tahap pertama adalah tes potensi akademik dengan subjek matematika. Tahap kedua adalah Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Kemudian tahap ketiga adalah tes psikolog, dan tahap keempat adalah tes kesehatan dan kebugaran. Setiap tahapan seleksi dilaksanakan di seluruh ibukota provinsi dan beberapa ibukota kabupaten secara serentak dengan sistem gugur. 

Lulusan program diploma III akan diangkat sebagai calon Aparatur Sipil Negara (ASN) golongan II/C dan ditugaskan sebagai ahli madya statistika. Nantinya, mereka akan ditepatkan di provinsi yang masuk dalam program afirmasi. Sedangkan untuk lulusan program diploma IV akan diangkat sebagai calon ASN golongan III/A dan ditugaskan sebagai tenaga ahli statistika/komputasi statistik di kantor pusat BPS, baik pusat maupun di seluruh pemda di Indonesia.

Segala informasi lengkap mengenai PMB Politeknik Statistika STIS dapat diakses melalui web resmi www.stis.ac.id dan media sosial twitter @STISJKT, serta fanpage facebook Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (Official). (don/HUMAS MENPANRB)