JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi melakukan kunjungan kerja ke Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Lembaga ini telah melakukan inovasi setidaknya pada tiga fasilitas pelayanan publik, yakni sistem yakni peringatan dini tsunami (Tsunami Early Warning System), Sistem peringatan dini meteorology (Meteorogical Early Warning System), dan sistem peringatan dini iklim/ cuaca (Climate Early Warning System).
Inovasi ketiga unit pelayanan publik BMKG ini mengoptimalkan penerapan teknologi informasi (TI) untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. Dengan demikian, proses kerja dan penyebaran informasi menjadi lebih cepat sampai kepada masyarakat dan pengguna layanan lainnya.
“Inovasi pelayanan publik dari BMKG layak ikut serta dalam kompetisi inovasi pelayanan publik,” ujar Menteri PANRB yang didampingi oleh Deputi Bidang Pelayanan Publik Mirawati Sudjono, Selasa (25/11).
Disebutkan, dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tahun 2014 diikuti oleh 515 jenis inovasi. Meski dalam kompetisi tersebut BMKG tidak ikut, bukan berarti BMKG tidak melakukan inovasi. “Saya yakin inovasi yang dilakukan BMKG bisa bersaing dengan inovasi dari instansi lain,” imbuh Yuddy.
Terlebih, kini BMKG dipercaya oleh 28 negara yang bersentuhan langsung dengan Lautan Hindia untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan meteorology, klimatologi, dan geofisika. Bahkan peringatan dini tsunami dari Indonesia yang dikelola BMKG merupakan yang terbaik di dunia.
Pada kesempatan tersebut, Yuddy sempat mencoba silmulasi gempa bumi yang tersedia di kantor BMKG, melihat prakiraan cuaca di Jabodetabek, serta analis curah hujan pada bulan November-Desember 2014, cuaca wilayah Indonesia melalui citra satelit yang dihubungkan ke komputer. Menteri juga mencoba memantau potensi banjir di Indonesia pada Desember 2014. (bby/HUMAS MENPANRB)