Pin It

Minta PKL tidak buiang sampah ke laut

Menteri Yuddy ajak pedagang di Kepulauan Seribu ikut menjaga kebersihan dan kelestarian alam

 

JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Yuddy Chrisnandi, melakukan blusukan dan kunjungan kerja ke Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu pasca menjadi Inspektur Upacara peringatan Hari Pahlawan, di atas KRI Banda Aceh, Selasa (10/11).

Dalam kesempatan itu, Menteri mendorong Pemkab Kepulauan Seribu untuk melakukan pembenahan, khususnya di sektor pariwisata guna meningkatkan perekonomian. "Kepulauan Seribu merupakan bagian dari Provinsi DKI Jakarta, tapi pengelolaan kawasan ini masih membutuhkan perhatian yang cukup besar apabila dilihat dari sarana dan prasarana yang ada," kata Yuddy.

Menurutnya, personel aparatur Dinas Pariwisata di Kepulauan Seribu sudah cukup untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat, namun demikian masih dibutuhkan ide-ide kreatif dari setiap aparatur untuk mengoptimalkan sektor pariwisata.

Menurut Yuddy, Pemkab Kepulauan Seribu harus membuat peta jalan (road map) dalam membangun pariwisata secara progresif. Sebab untuk meningkatkan kepariwisataan tidak cukup apabila hanya mengandalkan pemasaran, tanpa  didukung dengan pembangunan infrastruktur yang memadai. "Untuk meningkatkan kegiatan ekonomi kreatif di Kepulauan Seribu, ujung tombaknya adalah pariwisata," ujarnya.

Menteri menyoroti kebersihan di lingkungan Pulau Pramuka, salah satu pulau yang menjadi tujuan utama wisatawan. Yuddy menegaskan agar Pemkab memberikan perhatian khusus terhadap tata kelola kebersihan. Selain itu, pariwisata di wilayan ini juga dikatakannya harus mencerminkan keelokan budaya lokal yang dipadukan dengan situasi yang memberikan kenyamanan.

Dikatakan, harus ada pemberitahuan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Misalnya ditempel himbauan jangan buang sampah sembarangan, kalau buang sampah sembarangan didenda. “Orang Indonesia paling takut kalau uangnya di ambil, jadi pasti dijaga kebersihannya," seloroh pria kelahiran Bandung, 29 Mei 1968 ini.

Menunjuk

Menteri Yuddy didampingi Deputi Pelayanan Publik Mirawati Sudjono 

Yuddy yang didampingi Deputi Pelayanan Publik Mirawati Sudjono ini juga memberikan masukan kepada Bupati Kepulauan Seribu untuk mencontoh salah satu kota di Belanda, yaitu Volendam. Kota dimaksud merupakan kotanya nelayan-nelayan kecil yang mampu mengembangkan industri kreatif untuk meningkatkan produktivitas yang berpangkal pada meningkatnya pendapatan asli daerah.

Menteri juga menghimbau agar Dinas Pariwisata juga memberikan arahan agar menata kapal-kapal yang sandar di dermaga. Hal ini diperlukan agar menciptakan image yang baik di mata wisatawan, bahwa pengelolaan di Kepulauan Seribu sudah rapi dan baik.

Penataan para pedagang di sekitaran pantai juga tak luput dari perhatian Menteri. Dikatakannya,  para pedagang tersebut harus diberikan ruang yang lebih baik dan himbauan untuk turut menjaga kebersihan kelestarian alam dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat.

Sementara itu, Kepala Bagian Pariwisata Kepulauan Seribu, Irfal Guci, mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya terus menggenjot dan mengupayakan untuk membangun Kepulauan Seribu agar menjadi salah satu destinasi pariwisata unggulan di wilayah DKI Jakarta. Saat ini jumlah wisatawan terus mengalami kenaikan secara komulatif karena telah dilakukan perbaikan-perbaikan atas inisiatif Pemkab Kepulauan Seribu. Saat ini Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di Kabupaten Kepulauan Seribu sebanyak 400 orang, dan sekitar 150 orang bekerja di Pulau Pramuka dan sisanya tersebar di 11 pulau yang berpenghuni.

Setelah menyambangi kantor Bupati dan Dinas Pariwisata, Menteri Yuddy melanjutkan blusukan ke RSUD Kepulauan Seribu. Menteri Yuddy memberikan apresiasi terhadap pelayanan kesehatan masyarakat setempat.

Menurut Yuddy, akses pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah Kepulauan Seribu saat ini sudah lebih baik disbanding beberapa tahun sebelumnya. Sekarang orang yang mengalami gangguan kesehatan semakin sedikit dan semakin baik bagi masyarakat.

Petugas kesehatan di RSUD walaupun jumlahnya terbatas, tetapi mampu memberikan layanan terbaik. Tercatat, dokter yang bertugas di RSUD Kepulauan Seribu hanya 6 orang. "Pegawai cukup, karena pasien rawat inap tidak terlalu banyak. RSUD Kepulauan Seribu adalah satu-satunya rumah sakit yang melayani 24 ribu penduduk di 11 pulau yang tersebar," kata Yuddy.

Namun demikian, dengan terbatasnya fasilitas pendukung kesehatan masyarakat yang masih terbatas, menurut Yuddy masih perlu untuk ditingkatkan kualitas dan fasilitas penunjangnya.

di radio rks

Menteri Yuddy menyambangi Radio RKS

Sementara dalam kunjungannya ke PTSP, Yuddy juga mendorong untuk terus melakukan percepatan dalam pemberian izin usaha kepada masyarakat, terlebih izin yang menyangkut usaha dengan skala kecil menengah yang harus dipersingkat menjadi satu hari saja.

Yuddy juga menyempatkan diri menyambangi kantor redaksi Radio Kepulauan Seribu (RKS), yang merupakan satu-satunya radio yang digunakan untuk memperluas dan mengenalkan budaya-budaya asli Kepulauan Seribu, seperti lagu-lagu khas Kepulauan Seribu. Bupati Kepulauan Seribu, Budi Utomo, mengatakan bahwa radio tersebut selain berfungsi untuk memberikan hiburan bagi masyarakat, tetapi juga berfungsi sebagai media percepatan penyampaian informasi mengenai program dan kebijakan pemerintah. Blusukan Menteri Yuddy diakhiri di Pulau Untung Jawa untuk berkunjung dan melihat kegiatan dan penyelenggaraan pelayanan publik di Puskesmas Pulau Untung Jawa, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak, dan Kantor Lurah Untung Jawa. (ris/HUMAS MENPANRB)

 

Ikuti survey tentang penyelenggaraan pelayanan publik pada link berikut: https://goo.gl/Jakvli