Pin It
 
karpetmerahinvestasi
BANYUWANGI - Berbagai inovasi pelayanan publik yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendapatkan apresiasi dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi. Dia ingin agar inovasi pelayanan publik di kabupaten tapal kuda Jawa Timur itu bisa menjadi contoh dan diterapkan di seluruh Indonesia.
 
Untuk melihat performa layanan publik di kabupaten berjuluk The Sunrise Of Java itu, Yuddy melakukan kunjungan ke beberapa lokasi, antara lain   Kantor Badan Pelayan Perizinan Terpadu (BPPT), Puskesmas Sobo, Samsat,  Badan Kepegawaian Daerah, dan Dinas Pendapatan yang menyelenggarakan layanan PBB drive thru.
 
Dalam kunjungan ke BPPT,  Yuddy melihat langsung alur sistem pelayanan, meninjau meeting business room yang disediakan untuk investor dan melihat kendaraan operasional yang melayani perijinan secara mobile dari desa ke desa. Di Puskesmas Sobo, Menteri tertarik dengan inovasi program bayi lahir langsung mendapatkan akta kelahiran (lahir procot pulang bawa akta), serta meninjau kelengkapan layanan yang ada di pusat kesehatan ini. 
 
Kunjungan berlanjut ke Pusat Layanan Samsat dan Badan Kepegawaian Daerah. Di BKD Yuddy sempat melihat proses tes CPNS yang menggunakan sistem CAT, dan diakhiri di Dinas Pendapatan yang menyelenggarakan layanan PBB drive thru.
 
Menteri Yuddy mengatakan, beberapa pelayanan publik yang diterapkan Banyuwangi  merupakan program inovasi yang mampu memberikan kemudahan dan mempercepat pelayanan bagi masyarakat. Dia mengapresiasi pelayanan perizinan yang memberikan karpet merah bagi investasi. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah pusat yang mempermudah proses investasi dengan memangkas berbagai regulasi yang rumit.
 
Kemudahan regulasi dan cepatnya pengurusan perizinan memberikan iklim yang kondusif bagi investasi. Selain itu, sistemnya sudah online ke sistem pengarsipan sehingga orang yang mengurus perizinan tidak menunggu lama. Sistem juga  online, terhubung dengan dinas lainnya yang mengeluarkan izin-izin prinsip  sehingga semuanya sudah connect dan pengurusan lebih cepat dan langsung selesai. “Ini adalah contoh-contoh akuntabilitas yang harus menjadi standar layanan di semua tempat,” imbuh Yuddy.
 
Menpan juga memberikan apresiasi terhadap penataan ruang-ruang kantor yang dimaksimalkan pemanfaatannya. Banyuwangi bisa memaksimalkan apa yang dimiliki. Gedung-gedung yang ada disulap untuk meningkatkan dukungan layanan meski dengan dana yang minimum. Hasilnya efisiensi dan peningkatan efekstifitas  kinerja yang prima. “Tempat lain harusnya juga bisa menerapkan ini,” cetus Menpan.
 
Dalam kunjungannya ini Menpan juga ingin mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan pemerintah. Serta mengetahui berbagai persoalan terkait pelayanan di masyarakat agar bisa cepat mendapatkan penyelesaian ataupun perbaikan yang tepat. “Saya yakin pelayanan yang diberikan ini bisa memberikan kepuasan bagi masyarakat,” kata Yuddy.

Kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Menteri menginstruksikan agar inovasi itu menjadi  inspirasi kepada daerah lain dengan mengundang mereka ke Banyuwangi. “Banyuwangi bisa membuat gathering untuk memberi kesempatan bagi daerah lain melihat pusat-pusat pelayanan publik terpadu, obyek-obyek pembangunan dan pariwisata yang dikembangkan,” imbuh Yuddy. (pr/hs/HUMAS MENPANRB)