Pin It

20170111 DWP 1

DWP Kementerian PANRB menunjukkan hasil kerajinan tangan masing-masing.

 

JAKARTA – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengadakan workshop pembuatan aneka tas dari tisu decoupage dan craft batik di lingkungan Kementerian PANRB, Rabu (11/01). Hal ini dilakukan agar DWP Kementerian PANRB mempunyai kreatiftas yang ditonjolkan dengan membuat kreasi-kreasi unik dan menjadi sebuah karya yang berbeda.

Dikatakan Ketua Pengurus DWP Kementerian PANRB, Endang Dwi Atmaji, belakangan ini ia mendapat arahan dari DWP Pusat bahwa setiap DWP yang ada di instansi pemerintah harus memiliki keunggulan dan ciri khas.

“Sebagai perempuan kan tidak lepas dari yang namanya kerajinan tangan dan fashion, nggak ada perempuan yang nggak suka fashion, nah kerajinan membuat tas dari tisu decoupage ini salah satu kreasi unik yang menunjang penampilan setiap perempuan. Lagi pula keterampilan ini sangat dasar dan bisa diikuti oleh semua ibu-ibu,” papar Endang.

Pembuatan tas dari tisu decoupage ini merupakan hasil dari tangan kreatif salah seorang perempuan asal Yogyakarta yang berbisnis di bidang fashion bernama Maharani Citra Dewanti. Dengan sengaja, DWP Kementerian PANRB mengundang perempuan yang memilih pensiun dini sejak 2013 lalu dan meneruskan karirnya yaitu membuat kreasi tas homemade yang kini banyak dijual di daerah Yogyakarta.

“Pembuatannya sangat mudah, bisa dilakukan oleh semua umur, asal kita tekun dan sabar. Tidak hanya tas, tisu decoupage ini bisa di aplikasikan juga untuk wadah tisu, cangkir atau botol yang sudah tidak terpakai,” ujar Rani.

Workshop santai yang dihadiri oleh sekitar 25 istri dari pejabat eselon I, II, III, dan IV Kementerian PANRB ini merupakan suatu terobosan yang harus dilakukan oleh DWP agar bisa menghasilkan karya berbeda dan membantu mengharumkan nama Kementerian PANRB.

Diharapkan, setelah berkreasi menghias tas dari tisu ini, DWP bisa memasarkannya ke toko-toko di daerah Jakarta dengan kemampuan marketing yang dimiliki. Selain itu, nilai plus yang paling penting adalah mendukung kerja suami dengan punya kemampuan finansial. (twi/HUMAS MENPANRB)