JAKARTA – Sekretaris Kementerian PANRB Tasdik Kinanto mengatakan, formasi CPNS untuk kaum disabel tersebar di sejumlah kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah. Untuk K/L dialokasikan 63 orang, sedangkan untuk pemerintah daerah sebanyak 288 orang.
Hal itu dikatakannya ketika menerima kunjungan lima orang tuna netra dari Bandung, Jakarta dan Depok untuk mempertanyakan kejelasan formasi bagi kaum difabel dalam seleksi CPNS tahun 2013 ini. “Mulai tahun ini pemerintah memberikan afirmasi untuk kaum disable dalam penerimaan CPNS. Namun untuk criteria kecacatan, kami serahkan kepada instansi dan pemda masing-masing,” ujarnya di Media Center Kementerian PANRB, Kamis (29/08).
Hal itu disesuaikan dengan kesiapan sarana masing-masing instansi. Bisa saja suatu instansi tidak menerima tuna netra, karena belum ada sarana kerja untuk tuna netra. Mungkin baru tersedia sarana kerja untuk kaum difabel cacat satu kaki misalnya, tambah Tasdik.
Ade Rahmat dari Bandung sempat mempertanyakan, kenapa Pemprov Jawa Barat dan Kota Bandung tidak menerima CPNS dari penyandang cacat tahun ini. Tasdik yang didampingi Asdep Perencanaan SDM Aparatur Arizal menjelaskan, kedua pemda itu tahun ini tidak mendapatkan alokasi CPNS dari jalur pelamar umum. “Jadi bukannya mereka tidak mau menerima penyandang cacat,” ujarnya menambahkan.
Tasdik menambahkan, kalau memang memenuhi persyaratan seperti yang ditetapkan oleh K/L atau pemda, para penyandang cacat jangan khawatir akan dizolimi. Kalau sudah memenuhi persyaratan administrasi, pastikan bisa mengikuti tes kompetensi dasar (TKD). “Di situlah kesempatan untuk berkompetisi dengan sesama difabel. Kalau formasinya hanya satu orang, maka yang nilainya paling tinggi dari yang lulus TKD akan diterima,” ujarnya.
Arizal mengungkapkan, Pemda DKI tahun ini mengalokasikan 7 formasi untuk difabel. Selain itu Jatim, Maluku, Sumatera Barat. Adapun KL antara lain Kemendagri 2 orang, Kemensos 3 orang, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) 3 orang. Ditambahkan, pengumuman lowongan CPNS termasuk untuk kaum difabel baru dapat dilihat paling cepat mulai tanggal 2 September.
Dari kelima penyandang tunanetra tersebut, salah satunya mengaku sebagai tenaga honorer kategori 2 dari Kota Bandung. “Saya akan ikut tes pada tanggal 3 November mendatang,” ujarnya.
Ada juga yang sudah bekerja di swasta, sebagai marketing online di sebuah perusahaan swasta. Dibukanya kesempatan kepada kaum difabel di swasta merupakan implementasi dari Perda DKI, yang mewajibkan perusahaan swasta mempekerjakan dua persen kaum difabel.
Menurut Dadang Djaelani, saat ini ada beberapa perusahaan swasta yang mempekerjakan penyandang cacat, antara lain Bank Permata sebanyak 10 orang, Standar Charter 6 orang, dan Astra ANZ juga ada 6 orang. “Kami bersyukur mulai tahun ini pemerintah membuka kesempatan bagi kaum difabel untuk menjadi CPNS,” ujarnya. (ags/HUMAS MENPANRB)