Suasana Webinar dan Seminar Kesehatan Kementerian PANRB secara daring, Kamis (27/06).
JAKARTA – Kelebihan berat badan dan obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang dihadapi oleh seluruh dunia, termasuk Indonesia. Obesitas merupakan akibat dari pola hidup tidak seimbang yang tidak hanya berdampak negatif pada kesehatan individual, namun dapat mempengaruhi produktivitas individu maupun kualitas dalam berkinerja.
"Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk dapat menerapkan langkah-langkah pencegahan, termasuk mengenali diet dan jenis olahraga yang tepat agar dapat mengendalikan risiko terjadinya penyakit yang ditimbulkan dari obesitas dan menjalani gaya hidup sehat serta seimbang," ujar Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini saat membuka Webinar dan Seminar Kesehatan Kementerian PANRB, secara daring, Kamis (27/06).
Rini mengatakan, dari hasil Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Penyakit Tidak Menular Kementerian PANRB pada periode April 2024 yang diikuti oleh 187 pegawai, sebanyak 60 pegawai mengalami obesitas dan 37 pegawai mengalami kelebihan berat badan. Selain itu, sebanyak 123 pegawai mengalami obesitas sentral, 135 pegawai memiliki kebiasaan kurang olahraga, dan 115 pegawai memiliki kebiasaan kurang asupan serat.
"Kesehatan merupakan modal utama dalam mendorong produktivitas kerja. Oleh karena itu, mari bersama kita tingkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan, bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk keluarga dan lingkungan sekitar," jelasnya.
Dengan adanya kegiatan ini, Rini berharap seluruh peserta dapat memperoleh informasi yang bermanfaat mengenai pola hidup sehat dan dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini juga menghadirkan dua narasumber yakni Spesialis Kedokteran Olahraga dr. Andhika Raspati, SpKO, serta Spesialis Gizi Klinik dr. Beatrice Anggono, Sp.GK. Pada kesempatan tersebut, Spesialis Kedokteran Olahraga Andhika Raspati menjelaskan beberapa hal terkait Kelola Obesitas dan Overweight melalui Aktifitas Olahraga yang Tepat dan Menyenangkan.
Menurutnya, Obesitas atau kelebihan berat badan adalah kondisi yang biasanya diakibatkan pola hidup yang tidak sehat. Kondisi ini berbahaya dan berdampak negatif bagi kesehatan karena obesitas dapat memicu datangnya penyakit yang serius, seperti jantung maupun diabetes.
Karena itu, bagi orang-orang yang tidak memiliki waktu lama untuk berolahraga tetapi ingin menurunkan berat badan, bisa dengan merutinkan jadwal olahraga dan membangun massa otot lebih banyak. Selain itu juga tetap menjaga asupan makan juga keseimbangan kalori agar defisit dan mengurangi kadar lemak dalam tubuh.
"Yang penting gimana caranya supaya kalori yang keluar lebih banyak daripada kalori masuk. Kalau ngerasa udah fat burning setiap hari tapi gak turun-turun berat badan coba evaluasi pola makan," pungkasnya.
Namun, Andhika menjelaskan, penderita obesitas tidak bisa sembarang memilih olahraga yang akan mereka lakukan. Bobot yang melebihi batas normal, membuat tubuh akan bekerja lebih keras menopang seluruh berat tubuh.
"Oleh karena itu, supaya tubuh tidak mengalami cedera, jenis olahraga yang akan dilakukan harus dipilih secara cermat. Selain itu, olahraga tersebut juga harus dilakukan secara bertahap," ungkapnya.
Sementara itu, Spesialis Gizi Klinik dr. Beatrice Anggono mengatakan, cara terbaik untuk mengatasi obesitas adalah dengan mengubah pola makan dan lebih aktif bergerak.
"hindari makanan berkalori tinggi. Ubah kebiasaan makanan cepat saji, makanan olahan (sosis, soda ringan, dan sebagainya), alkohol, dan minuman manis ke pola makan yang lebih sehat," ujarnya.
Beatrice juga memjelaskan pola makan yang seimbang dan bergizi tidak hanya membantu individu mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat, namun juga menyediakan nutrisi yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang optimal.
"Dengan membuat pilihan secara sadar mengenai apa yang kita makan, kita dapat mengatur berat badan secara efektif dan mengurangi risiko terjadinya kondisi kesehatan terkait obesitas," ungkapnya. (dit/HUMAS MENPANRB)