Suasana kegiatan talent pool di Pusat Pengembangan ASN BKN, Kab. Bogor, Jawa Barat, Selasa (09/11).
KAB. BOGOR – Sebanyak 20 pejabat pimpinan tinggi (PPT) pratama, pejabat fungsional madya, dan pejabat administrator Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengikuti kegiatan talent pool di Pusat Pengembangan ASN Badan Kepegawaian Negara (BKN), Kab. Bogor, Jawa Barat, Selasa (09/11). Kegiatan ini sebagai bentuk pemetaan/penilaian potensi dan kompetensi para PPT dan pejabat administrator di lingkungan Kementerian PANRB tahun 2021.
Kegiatan nasional yang dikomandoi oleh BKN ini menjadi perwujudan dari Peraturan Menteri PANRB No. 3/2020 tentang Manajemen Talenta ASN. BKN sebagai instansi yang menyelenggarakan penilaian kompetensi, bertugas untuk menyiapkan dan meng-update database profil potensi dan kompetensi pegawai ASN di seluruh Indonesia.
"Penilaian kompetensi ASN ini tidak saja untuk memenuhi kewajiban pemerintah untuk memenuhi talent pool nasional, tapi juga menempatkan ASN kita yang berpotensi pada suatu kebutuhan jabatan sebuah organisasi," ujar Wakil Kepala BKN Supranawa Yusuf saat memberikan sambutan pada kegiatan tersebut.
Adanya talent pool ini, dikatakan Yusuf, dapat menghapus dikotomi pemerintah pusat dan daerah yang sering muncul di antara pegawai ASN. Kini ASN di daerah atau instansi manapun dapat bekerja pada setiap instansi yang membutuhkan kemampuannya.
Lebih lanjut, talent pool juga dinilai akan meminimalisir adanya jabatan kosong dalam sebuah organisasi. "Jika proses ini berjalan dengan baik, jual beli jabatan akan bisa dikurangi," imbuhnya.
Tak hanya itu, talent pool ini juga bermanfaat untuk memperkecil gap (jarak) antara potensi dan kompetensi yang dimiliki ASN dengan kebutuhan jabatan sebuah instansi. Sehingga bisa dilakukan perencanaan yang lebih matang untuk mengembangkan kompetensi ASN agar mumpuni sebagai pengisi jabatan tersebut.
Hal tersebut diamini oleh Kepala Biro SDM dan Umum Kementerian PANRB Sri Rejeki Nawangsasih yang juga menjadi peserta dalam talent pool ini. Menurutnya, jika ASN mengetahui kelemahan dirinya, akan sangat membantu ASN dalam pengembangan dirinya kedepan. "Dan jika kami punya potensi lebih dari JPT, diberikan kesempatan untuk ikut serta dalam open bidding di tempat lain," ungkapnya.
Ia juga berharap agar database yang dihasilkan dari kegiatan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Sehingga pengembangan SDM dapat dilakukan secara optimal dan memotivasi para ASN mengikuti talent pool ini.
Dalam kesempatan tersebut, Sri juga mengapresiasi kesempatan yang diberikan BKN kepada para pejabat Kementerian PANRB untuk dapat mengikuti talent pool ini sejak tahun 2018 lalu. "Bersyukurnya tahun ini Kementerian PANRB menjadi salah satu yang diundang untuk ikut talent pool nasional. Semoga tahun depan lebih banyak yang dialokasikan untuk turut serta kegiatan ini," pungkasnya.
Untuk diketahui, kegiatan talent pool kali ini diikuti oleh 161 peserta dari berbagai instansi. Selain Kementerian PANRB, terdapat delapan instansi lainnya, yakni Kejaksaan Agung, Kementerian Sekretariat Negara, Bappenas, ANRI, BKN, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, dan Pemerintah Kabupaten Konawe Utara.
Para peserta menjalani berbagai tahapan dalam kegiatan ini, yakni tes psikometri, penyusunan kasus, penulisan proposal, dan wawancara dengan asesor. Adapun kegiatan ini diikuti oleh 10 orang PPT Pratama, sembilan orang pejabat fungsional madya, dan satu orang pejabat administrator di lingkungan Kementerian PANRB. (nan/HUMAS MENPANRB)