Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat menghadiri Parade dan Defile peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 TNI, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (05/10).
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengapresiasi kinerja Tentara Nasional Indonesia (TNI) Republik Indonesia yang selalu menjadi garda terdepan untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penghargaan juga disampaikan kepada seluruh prajurit TNI yang gugur saat menjalankan tugas.
"Rakyat Indonesia selalu bangga kepada TNI, yang selalu berada di baris terdepan dalam menjaga NKRI, yang tidak kenal menyerah dalam menjaga kepentingan nasional, serta yang selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara," ungkap Jokowi saat menjadi Inspektur Upacara dalam Upacara Parade dan Defile peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 TNI, di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Sabtu (05/10).
Penanganan bencana yang menimpa negeri ini, juga tak luput dari peran TNI. TNI selalu sigap dalam membantu masyarakat di wilayah yang terdampak bencana termasuk kebakaran hutan.
Menurut Jokowi, dalam setahun terakhir TNI telah menorehkan sejarah baru. Pada bulan Desember 2018, telah diresmikan pangkalan militer terpadu di Natuna yang akan disusul dengan empat pangkalan serupa di Biak, Morotai, Merauke, dan Saumlaki. Dan 30 Juli 2019, telah dibentuk Komando Operasi Khusus (Koopsus) yang akan mendukung penanganan terorisme.
Jokowi berharap pada era kemajuan teknologi, Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) yang digunakan TNI harus semakin maju. Selain itu, sumber daya manusia (SDM) TNI juga harus semakin tangguh, semakin adaptif, dan memegang teguh jiwa Sapta Marga.
Untuk mendukung hal tersebut, ada beberapa upaya yang harus dilakukan. Pertama, prajurit TNI di masa depan harus memiliki kemampuan adopsi dan adaptasi teknologi baru serta menjunjung tinggi kemandirian strategis Alutsista produk dalam negeri.
Kedua, prajurit TNI tidak boleh lagi terjebak dalam ego matra. "TNI harus mampu bersinergi dengan kementerian dan lembaga seperti Polri, BNPT, BNPB, dan Bakamla," ujarnya.
Ketiga, prajurit TNI wajib menjaga kemanunggalan TNI bersama rakyat melalui Operasi Bhakti dan program Tentara Manunggal Membangun Desa.
Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarno Putri, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno, Wakil Presiden RI ke-9 Hamzah Haz, Wakil Presiden RI ke-11 Boediono, Wakil Presiden RI terpilih Ma'ruf Amin, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin, segenap menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Tito Karnavian serta segenap tamu undangan. (fik/HUMAS MENPANRB)