Pin It
ljkgorontallo
 
JAKARTA – Semangat dan optimis terpancar pada peserta seleksi ujian Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) Tenaga Honorer Kategori II dan pelamar umum tahun 2013 di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut). Sejak pukul 06.00 pagi waktu setempat, peserta sudah datang ke lokasi ujian, padahal tes baru mulai pukul 09.00 WITA.
 
Dari pantauan Tim Panselnas  Seleksi CPNS Kementerian PANRB, ribuan peserta tes CPNS berbondong-bondong ke tempat-tempat yang telah ditetapkan, seperti SMKN 2 Gorontalo, GOR Gelanggang Remaja, Gedung  Indoor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) guna mengikuti Tes pada hari
Minggu (03/11). Antusiasme peserta juga tampak dari penampilan yang rapi dengan seragam hitam putih.  
 
Salah satu yang menarik, tampak pada kelompok pelamar umum. Ada seorang peserta perempuan yang mengerjakan soal di atas kursi roda,  masih mengenakan kain sarung sebagai penutup bagian bawah tubuhnya. Selidik punya selidik, malam hari sebelum pelaksanaan ujian perempuan itu baru saja menjalani operasi cesar untuk melahirkan anaknya.
 
Kenyataan itu mengindikasikan demikian besarnya keinginan seseorang untuk menjadi CPNS. Dia begitu semangat untuk mengikuti ujian, seolah melupakan rasa sakit yang masih menderanya. Dengan tegar,  wanita   yang baru saja menjadi seorang ibu itu berkompetisi untuk menjawab 120 soal tes kompetensi dasar (TKD) CPNS, mulai dari karakteristik pribadi, wawasan kebangsaan dan intelegensia umum.
 
Selama hampir dua  jam dia konsentrasi penuh. Bangku yang disediakan sebagai tempat duduk, digeser dan dijadikan meja, karena dia tak beringsut dari kursi roda yang menjadi kendaraannya dari rumah sakit tempat dia melahirkan ke lokasi tes. Dia juga tidak sendiri, tapi diantar oleh kerabatnya, dan ditemani oleh perawat. Dengan setia, mereka setia menunggu  di luar ruangan kelas SMKN 2 Gorontalo, untuk memastikan bahwa ibu muda itu kesehatannya tidak mengalami masalah.
 
Beruntung, sampai selesai tes wanita itu tidak menghadapi masalah serius. Berbeda halnya dengan  Hasnia, salah satu peserta tes CPNS. Dia  jatuh pingsan saat menunggu pembagian naskah soal ujian, akibat kondisinya yang kurang fit. Boleh jadi karena kelelahan, karena untuk menuju tempat tes di GOR Gelanggang Remaja Kota Gorontalo, Hasnia harus menempuh perjalanan yang cukup jauh.  Hasnia tengah hamil dua bulan.
 
Panitia pun lantas membawa Hasnia ke mobil ambulans yang sudah disiapkan di sekitar lokasi ujian. Menjelang ujian, kondisi Hasnia membaik sehingga dia memutuskan untuk tetap mengikuti ujian.
 
Ironis memang. Ada peserta yang demikian semangat untuk mengikuti ujian, meski kondisinya sedang sakit, tetapi di pihak lain ada puluhan peserta yang tidak datang untuk mengikuti tes. Hal itu sangat disayangkan, mengingat banyak pelamar yang berusaha sekuat tenaga untuk lolos seleksi administrasi. Nyatanya peserta yang lolos administrasi dan diperkenankan mengikuti TKD malah menyia-nyiakan haknya itu.
Gambaran itu bisa tampak dari pengakuan Wulandari, seorang ibu muda yang ditemui saat membuat SKCK di Polres Metro Jakarta Utara. Dia membawa serta anak bayinya yang terus menangis dan harus mengantri panjang, berdesak-desakan, dan kepanasan.  SKCK tersebut merupakan salah satu persyaratan dalam seleksi administrasi.
 
Pengorbanan tersebut bukan tanpa alasan, para peserta berusaha memperebutkan formasi CPNS yang terbuka untuk umum dan dipercaya tidak mengandung unsur KKN sama sekali. Fungsi dan unsur-unsur terkait dalam pelaksanaan seleksi CPNSD berjalan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). (bby/her/ HUMAS MENPANRB)