Menteri Yuddy saat menjadi keynote speaker pada sidang pleno ke 10 Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia di Griya Agung, Istana Gubernur Sumatera Selatan, Selasa (22/03). (Foto : adt)
PALEMBANG - Produktivitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan internasionalisasi perguruan tinggi, merupakan dua aspek penting dari berbagai aspek lainnya dalam meningkatkan daya saing bangsa Indonesia untuk berperan dan berinteraksi aktif dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Demikian dikatakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi dalam sidang pleno ke 10 Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia di Griya Agung, Istana Gubernur Sumatera Selatan, Selasa (22/03).
Menurutnya, tidak hanya MEA saja, Indonesia kedepan akan dihadapkan pada berbagai bentuk kaukus kerja sama lainnya, seperti Free Trade Agreement Free Trade Agreement (FTA), European Union (EU), Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), dan The Trans-Pacific Partnership (TPP).
Jadi lanjut Yuddy, Dalam era MEA ini, birokrasi harus berperan dan mampu mempengaruhi ekonomi ASEAN itu sendiri. “Untuk itu, peran birokrasi yang bersih, efisien dan melayani sangatlah penting sebab birokrasi harus mampu menjadi katalisator perubahan di masyarakat ke arah yang lebih baik “ ujarnya.
Yuddy menambahkan, dalam The Global Competitiveness Report 2015-2016 (World Economic Forum) menempatkan Indonesia pada peringkat ke-37 dari 140 negara. “Jika dibandingkan dengan anggota ASEAN lainnya peringkat kita masih berada di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand yang masing- masing menduduki peringkat ke-2, ke-18 dan ke-32 “ tambahnya.
Maka dari itu Yuddy berharap, birokrasi di semua tingkatan pemerintahan dituntut untuk lebih adaptif dan antisipatif terhadap berbagai perubahan yang sedang dan akan terjadi. (dit/HUMAS MENPANRB)